Seorang gadis cantik bernama Vina Ardasari Pertiwi sedang sibuk dengan handphone-nya. Ibunya memintanya untuk pulang ke Jakarta di liburan semester ini. Dia sangat senang karena sudah lama tidak pulang ke Jakarta. Di sini dia sangat sibuk dengan urusan kampus. Ditambah lagi dengan urusan restoran ayahnya yang dia kelola sudah hampir tiga tahun. Iya, ayahnya memberikan kesempatan padanya untuk mengurus restoran milik keluarganya. Gadis ini, tidak merasa keberatan karena dia sangat suka kesibukan.
Dia sedang menghubungi manajer resto yang bernama Pak Budi. Dia menunggu cukup lama, sampai seseorang menyapanya, “Selamat siang, Nona Vina. Ada yang bisa saya bantu?” Pak Budi menyapanya dengan sopan.
“Selamat siang, Pak. Saya mau memberitahukan, bahwa nanti sore saya akan pulang ke Jakarta. Selama saya di Jakarta, saya percayakan resto kepada Bapak.”
“Baik, Nona. Setiap bulan saya akan mengirimkan laporan kepada Nona.”
“Baik, Pak. Terima kasih,” katanya ramah. Dia mematikan layar handpone-nya. Dia harus bergegas pulang, bersiap untuk berangkat ke Jakarta.
Gadis ini, memang terbiasa dengan kehidupan yang sibuk. Banyak hal yang bisa dia kerjakan. Dia tidak pernah mengeluh tentang hal itu. Dia gadis yang giat bekerja. Setiap orang selalu senang bertemu dengannya, karena sikap suka menolongnya.
*
Tama yang baru saja menyelesaikan shooting-nya, merasa senang mendengar kabar bahwa adiknya akan pulang. Dia bergegas pulang supaya segera bertemu dengan Vina. Adiknya lebih sibuk dari siapapun, sehingga susah untuk ditemui. Kesempatan ini, menjadi langka baginya.
Sesampainya di rumah, dia melihat kedua saudara laki-lakinya sedang berbincang di ruang tamu. Mereka terlihat serius. Tama yang merasa penasaran dengan pembicaraan mereka segera mendekat.
Gandhi dan Rama langsung berdiri ketika melihat kakaknya datang. Mereka tersenyum ramah kepada Tama. Tama berjalan menghampiri mereka, menjabat tangan satu persatu. Mereka saling menanyakan kabar, bercerita tentang kesibukan masing-masing. Hingga sampai pada pembicaraan yang penting, yaitu tentang adik perempuan mereka yang akan pulang sore ini.
“Vina pulang ya hari ini? bagaimana kalau kita buat kejutan untuknya?” ujar Rama mengutarakan idenya kepada kedua kakaknya.