Wanita ini berusia 25 tahun dan sedang bersetelan kantor. Rambut hitamnya digelung rapi hingga tampak rambut-rambut halus pada bagian tengkuknya, menambah menarik potongan bahunya yang terlihat anggun.
Wanita itu berdiri di depan mesin absensi. Dia memindai ID card. Tertera nama pada layar: Estelle Rose. Absen-out: 17.10.
Setelah bergegas menyeberang jalan, dia berdiri untuk menunggu angkot. Dilihatnya seorang pedagang buah potong sedang mangkal di tak jauh dari tempatnya berdiri. Ia lantas menghampirinya.
"Bang, semangka berapaan?" tanyanya.
"Tiga ribu, Neng," jawab pedagang buah potong.
Estelle memilih-milih semangka. "Abang baru jualan di sini, ya? Soalnya saya baru lihat."
"Iya, Neng. Baru tiga hari."
Estelle mengambil sepotong semangka merah yang segar. Tiba-tiba ia berkata, "Bang, sudah pernah ngitung biji semangka, belum?"
Pedagang buah potong terkejut sejenak. Ia teringat kali pertama sekaligus terakhir yang dialaminya, menghitung biji semangka dengan seorang pria dan penjual ikan hias. Kemudian ia menjawab dengan bangga dan bersemangat, "O, sudah, Neng. Kemarin lusa saya ngitung bareng temennya Neng."