VIOLA

Mira Angelina Syah
Chapter #4

Perpustakaan

Viola berjalan di koridor sekolah menuju kelasnya. Menikmati udara Bandung yang segar di pagi hari yang cerah. Menduduki bangku yang telah di dudukinya sejak pertama kali bersekolah di SMA Garuda. Memperhatikan sekelilingnya dan hanya menjumpai 4 orang siswa yang berada di kelas.

Naya dan Diana memasuki kelas ketika Viola sedang melepas cardigan berwarna hitam miliknya.

"Tumben cepet dateng," seru Naya ketika sampai di bangkunya.

"Biasa juga gini," balas Viola sambil melipat cardigannya.

"Iyain deh," Naya membuka tas nya kemudian mengingat sesuatu. "Eh ada tugas ga sih?"

"Ada," jawab Diana.

"Aduh, pinjem dong Diana cantik, gue nonton drakor semalem sampe ketiduran, lupa deh ngerjain pr."

"Bukannya gue gak mau kasih ni ya, masalahnya gue juga belum siap," ucap Diana ketika melihat lembar tugasnya yang masih kosong.

Kemudian, dua sejoli ini melirik Viola yang sedang asik membaca novel.

Naya mendekati Viola dan merangkul tubuh sahabatnya dari samping "Hai neng geulis, pinjam tugas dong,"

Viola yang merasa risih dengan rangkulan Naya, melepaskannya kemudian mengambil buku bersampul boneka Teddy Bear dan memberikan buku tersebut kepada Naya. "Jangan lo tiru semua ya."

"Siap bos, aduh baik pisan euy," ucap Naya sambil mencolek dagu Viola. Lalu, mengerjakan tugasnya dengan jurus kilat, begitu pula dengan Diana. Bel tanda belajar pun di mulai, semua murid duduk di tempatnya dan menunggu guru pelajaran di kelasnya masing - masing.

~.

"Dia gak punya telinga kali ya! Bel istirahat udah bunyi dari tadi tapi masih aja ngejelasin! Istirahat tinggal 5 menit lagi, mana bisa gue makan!" gerutu Naya ketika keluar dari kelas menuju kantin. Pak Bambang, guru sejarah di kenal dengan kebiasaannya yang selalu melebihkan jam pelajaran. Seperti hari ini, Pak Bambang membubarkan kelasnya ketika jam istirahat sudah berlangsung selama 20 menit.

Ketika Pak Bambang keluar dari kelas, Viola, Naya, dan Diana berlari menuju kantin, mencari tempat duduk kemudian memesan makanan.

Hari ini, Viola yang memesan makanan. Untungnya bakso Kang Ujang sudah tidak ramai karena sebentar lagi waktu istirahat akan habis. Berjalan menuju meja yang di duduki oleh Naya dan Diana setelah pesanannya siap.

"Bakso Kang Ujang emang paling mantep deh," ucap Naya ketika sudah menghabiskan makanannya. Kemudian, terdengar bel tanda istirahat telah selesai.

Diana yang belum menghabiskan makanannya pun langsung memasukkan beberapa butir bakso sekaligus ke dalam mulutnya yang membuatnya tersedak.

"Pelan - pelan aja makannya," ujar Viola sambil memberikan minuman kepada Diana.

"Masalahnya sekarang pelajaran Bu Susi, bisa habis kita kalau telat masuk kelas," Setelah menghabiskan makanannya, Diana bangkit dari kursinya di ikuti oleh Viola dan Naya.

Bu Susi adalah Guru Matematika yang masuk di dalam kategori 'Guru Killer SMA Garuda'. Bu Susi tidak segan - segan untuk memberikan hukuman ketika muridnya berbuat salah, contohnya Udin, teman sekelas Viola ini pernah telat memasuki kelas pada saat pelajaran Bu Susi dan Udin di beri hukuman menyanyikan lagu Indonesia Raya di tengah lapangan saat jam istirahat dan di lihat oleh seluruh murid SMA Garuda .Hal ini membuat murid - murid yang di ajari oleh Bu Susi tidak pernah mencoba untuk terlambat karena tau hukuman yang diberikannya akan membuat malu.

Saat akan meninggalkan kantin, Naya melihat Bima, Ketua kelas mereka yang masih duduk di meja kantin menikmati makanannya. "Eh itu Bima kan? Kok masih makan aja sih?"

"Woi!" Naya memukul meja Bima yang membuat lelaki tersebut terkejut dan menjatuhkan bakso yang akan masuk ke dalam mulutnya. "Udah habis waktu istirahat, masih makan aja lo" sambungnya.

"Apaan sih lo! Jatoh ni bakso gue!"

"Ya elah bakso doang, masuk kelas lo! Di santet Bu Susi baru tau rasa!" ucap Naya kemudian pergi meninggalkan Bima.

"Bu Susi gak masuk kali,"

Naya berhenti melangkah ketika mendengar ucapan Bima. "Maksud lo?"

"Bu Susi hari ini gak masuk, jadi jam ini kosong," ucap Bima sambil meminum minumannya.

"Kenapa gak bilang dari tadi nyet!" Naya menempeleng kepala Bima kemudian berjalan ke tempat Viola dan Diana berdiri menunggunya.

"Makanya punya Hp itu di pake! Baca Grup noh!" teriak Bima.

"Bu Susi gak masuk," ucap Naya ketika melihat sahabatnya berjalan kembali menuju meja makan.

"Tau." balas Diana.

Lihat selengkapnya