Setelah melewatkan masa MOS selama tiga hari karena harus beristirahat dan berbaring lemah di tempat tidur, aku kembali masuk ke sekolah baruku untuk mengikuti KBM. Aku berusaha keras menyemangati diriku untuk melangkah menuju ruang kelasku di lantai dua. Awalnya, aku berniat untuk duduk sendiri saja. Namun, aku segera mengurungkan niatku itu saat mengingat tekadku untuk mau berubah demi kebaikanku. Akhirnya, aku memutuskan untuk duduk di bangku kosong tepat di sebelah seorang cewek imut berpipi tembem yang nampak tak asing bagiku.
"Maaf, bangku ini masih kosong khan? Saya boleh duduk di sini nggak?", tanyaku sedikit gugup. Sejenak cewek tadi sempat terdiam sambil melihatku. "Iya, boleh. Masih kosong koq," jawabnya sambil mempersilakanku duduk di sebelahnya. "Terima kasih! Kenalin nama saya Greysca tapi biasa dipanggil Grey," kataku mencoba memperkenalkan diri. "Kalau namaku Nila," sambungnya mulai tersenyum ke arahku sambil mengulurkan tangannya untuk bersalaman denganku. Aku membalas senyumannya dan menjabat tangannya dengan cukup erat.
Namun, sepertinya aku pernah melihat cewek ini sebelumnya. Setelah diingat-ingat, ternyata cewek ini adalah cewek yang pernah mencoba menyapaku dengan senyumanya waktu hari pertama MOS dulu. Semoga saja dia tidak ingat saat aku malah memalingkan muka dan tak mengacuhkannya waktu itu. Kemudian, cewek yang bernama Nila itu mulai mengajakku ngobrol santai dan ringan. Menurutku, teman baruku ini adalah cewek yang cukup supel dan menyenangkan. Dalam waktu singkat saja aku sudah merasa cukup nyaman berbicara dengannya. Ternyata aku tidak salah pilih tempat duduk dan keputusanku untuk tidak duduk sendiri adalah pilihan yang tepat.