Visum et Repertum

Tera
Chapter #1

Prolog

Tungkainya menapaki pinggiran jalan tol itu setelah meninggalkan mobilnya begitu saja di sisi kiri jalan yang menghubungkan Jakarta dan Bandung itu. Kepalanya mendadak pening ketika mengingat sebuah momen yang sempat ia lupakan. Potret-potret kejadian yang menimpanya itu terus berulang. Sebuah memori yang hampir tidak pernah muncul itu pun kembali begitu saja menghantam ingatannya.

“Tolong! Arawinda kamu ke mana?”

Sosok perempuan yang selalu mengikutinya itu hanya mampu menilik Angkasa dari kejauhan. Jauh sekali hingga tidak ada satu orang pun yang tahu.

“Menyakitkan ketika aku harus terus diam sampai kamu tersadar dengan sendirinya. Angkasa.”

“Tapi, aku tidak pernah menyesal telah mengenalmu, walaupun harus menyimpan memori kelam.”

Perempuan itu tersenyum dan memudar entah ke mana.

Lihat selengkapnya