(Hari ke sepuluh) Tidak hanya suasana di luar saja terasa panas, di dalam kantor juga terasa panas. "Apa yang kalian lakukan, ha?!" Semua polisi yang sudah ditugaskan untuk berpatroli di malam hari kemarin terkena marah oleh pak farel yang pangkatnya sebagai kepala polisi akhirnya turun tangan terkait kasus yang sedang di tangani oleh bawahannya mendapatkan masalah lagi. "Apa yang kalian lakukan ketika saya menyuruh kalian untuk berjaga-jaga malam kemarin, ha?!" Lalu membuka ritsleting jaketnya dan bertolak pinggang. "Detektif kim, apa yang kamu lakukan. Katakan pada saya!" Sebuah gulungan kertas yang dipegangannya di pukul ke meja hingga mengeluarkan surat yang keras. Pertanda bahwa pak farel sangat marah sekarang. "Lihat ini, lihat!" Sebuah papan putih memajangkan foto – foto korban yang sudah ada lima belas korban. "Sudah sepuluh korban dalam empat hari belum ada perubahan juga. Dan sekarang di tambah empat korban lagi? apa yang kalian kerjakan, ha?! Banyak orangtua mengeluh pada saya! Banyak wartawan terus bertanya-tanya kepada saya tentang kasus ini! apa yang bisa saya jawab? Apa, ha?!"
“Maafkan saya pak farel.” Balas detektif kim.
“Kamu minta maaf?” Tanya pak farel dengan wajah jengkelnya. “Jika begitu saya pastikan lagi kalian semua menangkap pelakunya hari ini!” Lalu pergi meninggalkan ruangan yang diikuti dua orang polisi bersamanya. Semua polisi yang beri hukuman kembali ke tempat duduk asalnya masing-masing dengan wajah tidak bersemangat.
“Bagaimana pelaku bisa dengan mudah melakukan kejahatannya tanpa ketahuan sedikit pun?” Lisa sangat kesal di sudut bangku kerjanya.