Seorang wanita berjalan di koridor rumah sakit. Dia mengenakan sepatu nike putih karena harus menyeimbangkan dengan celana jeans denim nya sambil membawa rangkaian bunga di tangannya. Wanita itu bernama sabrina berjalan menuju ruang rawat inap yukari. Tiba di ambang pintu. Tangannya sangat ragu untuk membuka pintu. Takut yukari sudah lupa dengan dirinya. Meskipun demikian sabrina memberanikan diri membuka pintu dan masuk ke dalam. Rupanya ada seorang perawat sedang memeriksa yukari.
Kemudian perawat itu mendekati Sabrina. "Ada yang bisa saya bantu?"
"Apakah sudah waktunya bagi yukari untuk istirahat?"
"Anda siapa ya?"
"Oh saya temannya."
Dengan senangnya perawat itu memegang bahu sabrina. "Syukurlah saya sangat senang dengan kedatangan temannya. Sudah lama tidak ada yang mengunjunginya. Saya khawatir jika yukari merasa bosan dan stres." Sabrina sedikit terkejut mendengarnya. "Sini biar saya bantu untuk masukin bunganya ke dalam vas." Tawarnya.
Sabrina pun memberikan bunganya kepada perawat tersebut. "Oh terima kasih." Kemudian perawat meninggalkan ruangan. Sabrina merasa senang ada seorang perawat yang baik hati merawat temannya, tetapi ketika dia melihat kondisi yukari ekspresinya berubah. Dia mendekatinya dan berdiri di sampingnya. "Hai." Sapa sabrina. "Apakah kamu masih mengingatku?" Yukari hanya bersandar di tempat tidurnya dengan tatapan bingung. "Aku yakin kamu sudah lupa. Sekarang kita sudah dewasa, wajah kita sudah pasti berubah. Jadi, agak aneh tiba-tiba aku datang di hadapan mu seperti orang asing. Aku-"
“Sabrina. Kenapa lu bisa tahu?”
Mata sabrina melebar, tak menyangka yukari masih mengenal dirinya. Padahal perpisahan mereka sudah cukup lama, walaupun hanya berstatus teman SD. “Lu masih mengenal gue?”