Matahari baru saja menyapa bumi saat ponsel lelaki itu berdering. Sebuah lagu tentang cinta mengalun membangunkannya dari tidur singkat yang membuatnya sakit kepala.
"Iya, aku bangun ..."
"Kau berkata padaku pagi ada kelas yang harus kau ajar! Jam berapa kau tidur semalam?"
"Entahlah, filmnya terlalu asyik."
Lelaki itu masih mengernyit sambil bangkit dengan malas dari tempat tidurnya. Suara wanita terdengar dari ponselnya, memaksanya membuka mata.
"5 menit lagi aku sampai di apartemen mu."
Trek ...
Panggilan terputus. Selalu begitu, pikirnya. Selalu sesukanya. Begitulah wanita. Namun toh lelaki itu tetap menuju kamar mandi, membiarkan air dingin membasuhnya, menghilangkan rasa kantuknya.
**
Dia Ryu Anderson, guru di salah satu sekolah menengah terfavorit di kota ini. Ia memilih menetap di Roschet--kota kecil di perbatasan Inggris--alih-alih kembali ke tanah kelahirannya di Negeri Sakura, memilih menjadi guru swasta dengan gaji pas-pasan dan merenungi masa mudanya yang berlalu begitu saja. Sejujurnya, banyak instansi negara yang berulang kali membujuknya untuk menerima berbagai posisi, namun semua ditolak. Bukan tanpa alasan instansi bergengsi sekelas Kepolisian Pusat bahkan FBI menginginkan otak cerdasnya. Ryu merupakan satu-satunya lulusan Oxfords University yang sanggup meraih nilai sempurna di empat fakultas yang diambilnya, meraih berbagai gelar kehormatan, menyelesaikan jenjang pendidikan di semua fakultas dalam waktu yang cukup singkat, bahkan memenangkan berbagai kejuaraan baik setingkat Nasional maupun Internasional. Tak hanya terbatas di Inggris Raya, kehebatan Ryu sudah terkenal hingga ke negara lain. Namun sejak kematian ayahnya, Ryu memilih hidup terasing di kota seterpencil Roschet dan hidup sederhana. Di sini, sebagai hanya Ryu tanpa embel-embel apapun, menjalani ketenangan bersama Hanna, wanita yang sudah menunggunya dengan gusar di basement apartemennya.
"Kau tahu berapa lama aku menunggumu?"