Aku berdiri di dekat tembok pembatas setinggi dada. Tatapanku tertuju pada dua siswa yang sedang di hukum oleh pak Balok di dekat tiang bendera. Entah apalagi yang mereka lakukan kali ini hingga membuat hidung pak Balok terlihat kembang kempis seperti itu.
Siapa lagi kalau bukan most wanted nya sekolah yang terkenal bandelnya nauzubillah itu. Si dua preman yang ku tunggu tunggu keinsyafan nya namun malah semakin menjadi nakalnya seiring bertambahnya usia.
Syukur-syukur aku tidak pernah bertemu salah satu dari mereka. Bahkan kalau bisa jangan sampai aku bertemu dengan keduanya. Bisa tamat riwayatku kalau sampai punya masalah dengan mereka. Amit-amit
Rambut sedikit keriting ditambah kacamata bertengger di hidungnya itu bernama Sean Andi Gunawan, sedangkan si kulit putih, punya hidung seperti perosotan anak TK, juga punya sorot mata yang tajam itu bernama Gusti Banyu Bakti. Ya itu mereka, si preman sekolah.
Tak lama setelah itu tatapanku beralih pada siswi yang juga di seret paksa oleh Bu Lana, guru BK paling killer di sekolah. Dan aku juga kenal siapa siswi yang di suruh ikut berdiri dengan Sean dan Gusti itu. Dia Raya Agustin. Teman satu agensinya sean juga Gusti.