Dihari pertama masuk sma, aku...
"Kumohon, berpacaran lah denganku..." Aku terdiam tak bisa berkata apapun sambil menatap pria tampan didepanku.
~~~~~
Hidup itu sangat menyenangkan bagi mereka yang beruntung. Namun tidak bagiku, aku merasa hidupku sangat... membosankan, aneh... dan aku benar-benar merasa tidak nyaman dengan semua ini.
Setelah ku pikir-pikir mungkin dulu itu memang salahku, aku tak bisa cepat beradaptasi dengan lingkungan baru dan selalu tertinggal dalam hal apapun. Maka, ya itu benar kedepannya aku harus lebih berusaha untuk menunjukkan sisi terbaik dari diriku.
Ini adalah hari pertama aku masuk sma, aku masuk ke SMA swasta yang berada jauh dari rumahku. Aku sengaja memilih sekolah ini agar lebih mudah untuk main atau beralasan lama untuk kembali ke rumah sepulang sekolah.
Jujur, kondisi rumahku sangat membuatku tidak nyaman. Aku hanya tinggal dengan ayahku, dia benar-benar orang yang serius dan aku tak bisa memahami pola pikirnya. Tapi lupakan saja, aku harus fokus untuk sekolahku hari ini.
Aku menelusuri lorong SMA untuk melihat-lihat kertas data yang terpasang dimading. Aku pun mencari-cari namaku dengan teliti. Sampai tiba-tiba ada yang menepuk bahuku.
"Hai cantik, ruangan mana kamu?" Tanyanya, aku terkejut saat ia tiba-tiba menepuk bahuku. Aku menengok padanya dan jujur aku merasa asing dengan wajahnya, aku belum pernah bertemu dengannya namun kenapa ia bisa bersikap sangat santai kepadaku.
"Aku... Ruangan 1" Balasku singkat.
Dia mengangguk dan tersenyum kikuk padaku, "Ada apa? Apa kamu butuh bantuan untuk mencari namamu?" Tanyaku.
"Waduh kamu peka sekali, oh ya kata-katamu tak perlu sebaku itu, santai saja." ujarnya sembari mengelus punggungku sejenak. "Nama aku Jesslyn Tresurie."
"Tresurie? Baru pertama kali aku mendengarnya," Mataku kembali mengamati kertas yang tertempel di mading.
"Iyakan, mamiku tuh yang memberiku nama, aneh memang" balasnya sambil menghembuskan nafas kesal.
"Oh! Kamu ada di ruangan 1 juga, sama denganku."
"Em, permisi.." aku mendengar samar-samar suara laki-laki disamping kiriku namun aku tak benar-benar menyadari.
"Benarkah? Yeyyy, ayo kita langsung pergi kesana!" Ajaknya riang sambil menggandeng lenganku pergi menuju ruangan 1 yang berada di dekat TU.
Saat sudah berjalan lumayan jauh meninggalkan mading, aku baru menoleh dan melihat seorang laki-laki yang sepertinya juga anak baru sepertiku sedang menatap ke arahku. Kemudian dengan cepat ia memalingkan wajahnya dan wajahnya mulai tenggelam dalam kerumunan orang yang tiba-tiba datang.
Aku dan Jesslyn ternyata memang datang lebih cepat dibanding yang lain. Karena saat sampai di ruangan 1, hanya ada 2 orang didalamnya selain kami berdua. Aku menyadari ada siswa yang berdiri didekat pintu sedang menatapku sejak aku pertama kali melangkah ke dalam ruangan.
"Eh iya namamu siapa?" Tanya Jesslyn dengan wajah cerianya dan menarikku duduk di meja kedua dari depan.