Blurb
Aku dan kamu berharap bisa beribadah dalam satu tempat yang sama nantinya. Namun, saat ini kita juga tidak ingin meninggalkan keyakinan kita. Karena mau bagaimanapun, aku tidak mungkin bisa turut dalam keyakinanmu, Dan aku sama sekali tidak memaksa kamu untuk turut dalam keyakinanku.
Kamu lebih mengenal Tuhanmu lebih dulu dibanding aku. Ketika kamu memilih Tuhanmu, Tuhanmu pasti akan memberikan yang lebih baik daripada aku. Begitupun denganku. Meskipun aku yakin, tidak akan ada cerita sehebat kita ketika kamu menemukan sosok baru yang seiman denganmu. Maaf, sepertinya memang benar, aku telah menyiapkan ruang untuk patah hati.