Rupanya, semesta belum puas membuat Kia cemburu setiap harinya. Hari ini, tepat pada hari puncak PKS, Aksa kembali berulah. Kia tak sengaja membaca isi pesan dari Khanifa, mantan Aksa yang kini melanjutkan pendidikannya di kota Solo. Jika layar ponsel Aksa tak menyala saat ada pesan masuk, entah kapan Kia akan mengetahuinya.
Udah. Lagi di kelas nih.
[pict]
Demikian pesan balasan dari Khanifa. Usai layar ponselnya menyala, Aksa segera mematikannya. Selalu saja tidak merasa bersalah. Aksa masih duduk di samping Kia dengan santainya dan melanjutkan aktivitas menonton penampilan band dari kelas dua belas. Dan di saat hampir semua murid menikmati keramaian, mengekspresikannya dengan berjoget di bawah panggung, Kia justru tak menikmatinya sama sekali.
"Ada pesan masuk," kata Kia berusaha sebiasa mungkin.
"Biarin. Gak penting," sahutnya tanpa menoleh.
Gadis itu menarik sudut bibir kirinya. Tak ada tanda-tanda Aksa akan menoleh, ia kembali bersuara, "Gue mau pinjam hp lo."
Berhasil. Aksa menoleh. "Untuk apa?"
"Gak boleh?" tuduhnya.
"Bukan gitu. Aks-"
"Kalau gak boleh, gak papa. Gue gak maksa," ujar Kia dengan wajah datarnya.
Aksa menyodorkan ponselnya. "Ini."
Kia melebarkan senyumnya dan menerima ponsel yang Aksa disodorkan padanya.
Tak butuh waktu lama, Kia berhasil membuka aplikasi BBM Aksa dan menemukan nama Khanifa berada di paling atas untuk kategori pesan masuk.
Khanifa
Selamat pagi mantan😊
Pagi juga mantan.
Sudah sarapan?
Belum. Maunya sih disuapin sama mantan.
Mantan yang mana nih?:v
Yang sekarang lagi chattingan:)
Nyuapinnya bisa online gak sih? Jogja-Subang enggak dekat ternyata😅
Dibisa-bisain. Siapa tahu jaraknya berkurang.
Aku siap-siap dulu.
Siap-siap ke mana? Ke Subang?
Bukannnn!! Mau ke sekolah:)
Nyuapinnya gimana?
Kapan-kapan aja.
Rupanya Aksa telah menghapus isi pesan hari-hari sebelumnya. Sebab yang Kia temukan hanya isi pesan hari ini. Dan pesannya berlanjut pukul delapan pagi tadi.
Mantan!
Iya, tan?