Wandering Toward You

lidia afrianti
Chapter #36

Ketika Aku Tak Lagi Tenang

Mireya

Aku mulai gelisah sejak malam itu. Sejak Kael membuka luka masa lalunya, sejak ia menyebut nama Seloka dengan suara yang nyaris bergetar. Sejak ia menatapku dengan mata yang seolah berkata, “Kalau aku pergi lagi, tolong jangan tahan aku.”

Dan sejak malam itu, aku tak bisa berhenti berpikir: bagaimana jika semua ini hanya sementara? Bagaimana jika kehadirannya, yang selama ini terasa seperti musim tenang dalam hidupku, hanyalah persinggahan seperti kota-kota yang pernah ia lewati?

Bagaimana jika aku sudah terlalu jauh mencintai ketenangannya, sementara ia belum benar-benar berhenti?

***

Kael

Aku pikir setelah semua pengakuan itu, segalanya akan terasa lebih ringan. Tapi justru sejak malam itu, Mireya menjadi lebih diam. Ia tetap bekerja seperti biasa, tetap membaca bukunya di sudut toko, tetap menuliskan kutipan kecil di papan hitam toko setiap pagi.

Tapi ada jeda dalam senyumnya. Ada jarak di balik caranya memanggil namaku. Dan aku tahu, aku yang menyebabkannya.

***

Mireya

Lihat selengkapnya