Wandering Toward You

lidia afrianti
Chapter #40

Surat yang Tidak Pernah Dikirim

Kael

Aku menulis surat malam itu.

Bukan untuk Mireya.

Bukan pula untuk Elan atau siapa pun dari masa lalu.

Surat itu untuk seseorang yang sudah lama kutinggalkan: diriku sendiri. Seseorang yang pernah percaya bahwa hidup adalah deretan kota yang harus ditandai, tempat-tempat yang harus ditaklukkan, dan cahaya yang harus ditangkap sebelum hilang.

Aku menulis:

Kamu pernah bilang, “tinggal terlalu menakutkan.” Karena di sanalah kamu harus menerima kenyataan bahwa dunia tak selalu memberi rasa baru setiap hari. Tapi kamu lupa, tinggal juga memberi ruang untuk hal-hal tumbuh.

Mungkin, kamu tidak benar-benar takut diam. Kamu hanya takut kehilangan makna saat tidak berpindah.

Tapi coba kau lihat sekarang.

Ada tangan yang menyuguhkan teh hangat setiap sore.

Ada suara yang tahu caramu tertawa sebelum kamu sendiri sadar.

Lihat selengkapnya