Kael
Aku tidak langsung menyerahkan surat itu. Butuh tiga hari. Bukan karena aku ragu pada isinya, tapi karena aku belum benar-benar siap menatap matanya saat dia membacanya.
Tapi akhirnya aku meletakkannya di rak favoritnya. Rak kayu yang sedikit bengkok di ujung, tempat ia biasa menyusun buku-buku yang belum selesai ia baca. Di antara dua judul: Musim yang Terlambat Tiba dan Cara Bertahan dari Kepergian. Aku pikir, surat ini milik rak itu.
Isinya:
Untuk Mireya,
Aku pernah berpikir bahwa perjalanan adalah satu-satunya cara agar aku tetap hidup.
Tapi bertemu kamu mengubah segalanya. Bukan karena kamu menghentikan langkahku, tapi karena kamu memberiku alasan untuk melihat bahwa dunia bisa ditemukan dalam satu ruangan kecil, dalam secangkir teh, dan dalam tatapan seseorang yang mengerti diam lebih dari ribuan kata.
Aku tidak tahu apakah aku akan menyesal menolak tawaran itu. Tapi yang kutahu, aku lebih takut kehilangan kamu daripada kehilangan kesempatan.
Aku memilih tinggal.
Tapi bukan karena cinta ini membuatku takut pergi. Aku memilih tinggal karena cinta ini membuatku berani menghadapi diam.