Wandering Toward You

lidia afrianti
Chapter #43

Satu Hal Kecil yang Tak Kecil

Mireya

Pukul 10 pagi. Toko buku baru saja buka.

Kael datang membawa roti isi dan dua botol kecil teh dingin. Tapi dia terlambat 30 menit dari waktu yang kami sepakati.

“Maaf, ada tukang servis motor yang kelamaan ngobrol,” katanya sambil tersenyum.

Aku hanya mengangguk dan mengalihkan pandangan ke rak. Padahal, aku sudah menata meja diskon pagi-pagi karena kupikir kami akan menyusun buku bersama.

Dia tak menyadarinya. Hanya duduk dan mengunyah roti sambil membuka ponselnya, lalu mulai membicarakan festival musik yang katanya ingin ia kunjungi bulan depan. Sendiri.

“Mungkin aku akan ke Torgana, kalau kamu nggak keberatan,” katanya ringan.

Torgana. Kota festival fiksi yang dulu sering ia ceritakan. Tapi… sendiri?

Aku menoleh. “Sendiri?”

“Iya, cuma sebentar. Empat hari. Nggak harus ikut kalau kamu lagi sibuk.”

Aku diam. Menelan rasa kecewa yang terasa remeh tapi tajam. Bukan karena ia pergi. Tapi karena ia tidak bertanya hanya memberitahu.

Dan di situlah semuanya mulai retak sedikit.

***

Kael

Kupikir kepergianku bukan masalah.

Kupikir Mireya akan mengangguk dan bilang, “Hati-hati ya,” seperti biasanya.

Lihat selengkapnya