Wanita di Tepi Jurang

Ma'arif
Chapter #1

Bab. 1. Wanita itu Menumpang Mobil

Malam itu Mobil yang dikendarai Galang berjalan merayap menembus kabut tebal yang menyelimuti jalan raya Puncak - Jakarta. sedangkan Rena istrinya duduk di samping Galang bak navigator. Sementara kedua anak mereka Mieska dan Niko duduk di jok belakang sudah lelap di atas sandaran.

Setelah melalui hutan-hutan kecil, dari kejauhan, tampak tersorot oleh lampu mobil ada sesosok wanita sedang berdiri di tepi jurang diantara kabut malam yang tebal. Setelah semakin dekat, wanita itu tiba-tiba melambaikan tangan hendak menyetop mobil yang mereka tumpangi.

Galang dan Rena saling bertukar tatap. Pertanyaan dibenak mereka mungkin sama, antara berhenti dan tidak. Namun, tiba-tiba secara tidak sengaja, Galang menekan pedal rem mobilnya persis di depan wanita tersebut.

Rena membuka jendela mobilnya yang persis berhenti di depan sosok wanita tersebut. Tampak oleh mereka, seorang wanita dengan wajah cantik memakai sweater rajut warna biru dengan bawahan rok long dress warna putih susu. Memakai sandal jepit berkaus kaki. Rambutnya yang panjang lurus tergerai di depan bahu kanannya.

"Maaf, Teh! Permisi, bolehkah saya menumpang sampai rumah saya yang ada di depan sana, Teh," ucap wanita tersebut sambil tersenyum ramah kepada Rena.

"Memangnya rumahnya di mana dan dari mana, kok, ada di sini sendirian, mbak?" tanya Rena penuh selidik.

"Rumah saya di depan sana, Teh! Setelah turunan dan tanjakan kemudian melalui dua perempatan jalan sehabis hutan ini. Saya tadi ikut temen, ban motornya kempes jadi dia lebih dulu jalan, sementara saya jalan kaki sambil nunggu ia menjemput lagi ke sini. Tapi tak kunjung datang," jelas wanita Tersebut.

Sejenak Rena berpaling ke arah Galang untuk meminta pendapat yang saat itu juga sedang memperhatikan wanita tersebut. Setelah bertukar pandang akhirnya Rena mempersilahkan wanita tersebut untuk masuk ke dalam mobil. Wanita tersebut duduk di jok belakang di samping anak-anak mereka. Anak-anak Rena terpaksa bergeser sedikit guna memberi tempat duduk bagi wanita tersebut. Ruang dalam mobil tiba-tiba menjadi harum bunga-bungaan setelah wanita tersebut duduk dalam mobil.

"Kalau boleh tahu, siapa namanya Mbak?" tanya Rena sambil wajahnya berpaling ke belakang, netranya lalu disapukan ke arah kedua anaknya dan wanita tersebut.

"Nama saya, Saraswati, Teh! Saya asli daerah sini kok, Teh! Kalau teteh sendiri siapa namanya, Teh, kalau boleh tahu?" tanya wanita tersebut yang ternyata bernama Saraswati.

"Nama saya Rena, ini suami saya namanya Galang, dan itu kedua anak saya namanya Mieska dan Niko, kami habis liburan di Puncak. Ini mau pulang ke Jakarta," jelas Rena dengan detail. Kemudian mereka bertiga mulai mengakrabkan diri dengan mengobrol berbagai hal. Galang juga tampak memperhatikan wajah Saraswati yang memang ayu dengan senyumannya yang manis, melalui kaca spion mobil.

Setelah melalui beberapa huntan pinus, kemudian melalui turunan dan tanjakan, kemudian dua buah perempatan jalan. Wanita itu lalu meminta untuk berhenti di depan sebuah rumah atau lebih tepatnya villa. Villa bercat putih dengan dua lantai. Dengan pagar besi bercat putih di bagian depan dan pagar beton tinggi mengelilingi samping kanan dan kiri villa tersebut.

"Terimakasih kasih ya, Teh, atas tumpangannya. Kalau mau, mampir dulu ke rumah saya teh!" ucap Saraswati sambil tersenyum. Setelah ia keluar dari dalam mobil Rena dan berada di depan Rena yang sudah membuka kaca mobilnya.

Lihat selengkapnya