Wanita di Tepi Jurang

Ma'arif
Chapter #2

Saraswati

"De, Saraswati?" ucap Galang sambil dengan seksama memperhatikan Saraswati yang perlahan melangkah mendekatinya. Terhias senyuman di bibir Saraswati sesaat sebelum meraih cangkir yang sedang dipegang Galang. Kedua tangan mereka pun bersentuhan. ada desiran aneh menjalar di tubuh Galang ketika tangannya menyentuh jemari lentiknya Saraswati.

"Ka, kamu belum tidur dek?" tanya Galang sedikit gugup, sambil memandang wajah Saraswati yang sudah berada di sampingnya rapat. Saraswati menoleh manja, wajah mereka pun makin begitu berdekatan. Nafas mereka saling beradu saking dekatnya.

"Belum, Aa! Saras, gak bisa tidur," ucap Saraswati sambil menatap wajah Galang yang persis di hadapannya. Sehingga aroma harum dari mulut Saraswati tercium oleh indera penciuman Galang, yang semakin membuat hati Galang makin berdesir tak karuan. Di tambah lagi wajah cantik nan molek milik Saraswati yang sangat rapat dengan tubuh Galang.

Saraswati kembali membalikkan wajahnya ke arah cangkir yang sedang dipegangnya. Lalu ia mengaduk perlahan seduhan teh panas yang sempat sudah dituang oleh Galang dari teremos. Sementara Galang masih berdiri mematung memperhatikan sosok wanita cantik, yang tubuhnya begitu rapat dengan tubuhnya.

Lalu Saraswati memberikan cangkir tersebut ke arah Galang. Sambil menatap wajah Saraswati, Galang menyambut Cangkir tersebut. Tangan mereka pun kembali bersentuhan di cangkir saat Galang menerimanya.

Tiba-tiba, tangan Saraswati menggenggam tangan Galang yang masih berdiri mematung dan menatap dengan terkesima akan pesona kecantikan Saraswati.

"A! Kenapa memandang Saras begitu?" ucap Saraswati mengagetkan Galang. Galang pun gelagapan, salah tingkah, lalu ia meraih cangkir tersebut dan mendekatkan ke bibirnya. Kemudian ia berjalan ke ruang tamu diikuti oleh Saraswati yang berjalan di sisinya.

Waktu telah menunjukkan pukul 00.00 wib. 

Sesampainya di ruang tamu, Galang lalu duduk di sofa panjang. Begitu juga dengan Saraswati yang tanpa sungkan langsung ikut duduk merapat di samping Galang.

"Kamu gak takut tinggal sendirian di rumah sebesar ini?" Galang membuka percakapan untuk memecah keheningan di antara mereka.

"Gak, A, sudah lama Saras tinggal sendirian di sini, bahkan lama sekali," jelas Saraswati sambil memandangi wajah Galang yang tampan. Sementara Galang masih memandang lurus ke depan sambil menikmati teh panasnya.

Lihat selengkapnya