Pagi menjelang saat Indah bangun dari tidurnya. Ternyata ia sudah berada di kamar tidurnya sendiri, matahari tampaknya tinggi pasti dia sudah terlambat untuk bangun. Cepat-cepat dia langsung berdiri, berlari kecil ke bawah sambil menggerutu kesal. Tidak ada orang di rumah yang menandakan Wida sudah pergi.
Di atas meja makanan terdapat bubur sekaligus dimsum panas. Ada juga sebuah catatan ditulis untuk Indah. "Aku sudah membuatkan bubur dan menghangatkan dimsum kesukaanmu. Ada juga uang di laci mejamu, kau bisa berbelanja yang kau mau hari ini. Jangan tunggu aku malam ini, mungkin aku akan lembur."
Indah mengkerutkan dahi. Tak biasanya Wida memberikan dia uang tapi dari pada ia dimarahi Wida karena penasaran sebaiknya Indah melakukan apa yang diminta oleh sang kekasih. Seusai makan dan berbenah, Indah dengan senyuman lebar keluar dari rumah menuju pasar.
Rencananya dia akan memasak kepiting, makanan kesukaannya Wida. Tak sabar melihat reaksi sang kekasih. Memikirkannya saja membuat Indah tersenyum-senyum sendiri. "Mbak!" seru sopir taksi mengagetkan Indah. "Sudah sampai di pasar Mbak."
Indah dengan tersenyum malu keluar dari taksi dan memberikan ongkos. "Makasih ya pak."
"Iya mbak lain kali jangan melamun, untung di taksi saya kalau orang lain yang punya pikiran jahat bagaimana?" tegur si sopir. Indah cuma mengangguk sebagai balasan tak lupa berucap terima kasih. Indah lalu bergerak masuk dan hanya beberapa menit dia sudah membeli beberapa kepiting ditambah dua lobster besar untuknya.
Ia sangat suka lobster. Indah kemudian keluar dari pasar ikan dengan wajah semringah, tak sabar untuk pulang. Belum menunggu taksi mendadak mata Indah terpaku sebuah toko baju yang berada dekat dengan pasar. Ada diskon besar-besaran yang membuatnya makin tertarik.
Indah lalu menghitung berapa uang sisanya. Ada lebih jadi dia bisa belanja beberapa baju. Dia lalu masuk usai menyimpan barang belanja. "Selamat datang." Indah tersenyum ketika di sapa penjaga toko.
Langkah Indah pelan ketika mengitari sambil menyentuh beberapa baju yang menurutnya menarik. "Selamat datang," kata penjaga toko lagi. Tampaknya ada pelanggan lain baru masuk ke dalam toko.
"Mama lihat baju itu." suara seorang bocah menginterupsi.
Indah terus berjalan sampai dia terpaku pada sebuah t shirt putih dengan gambar zombie. Didekat benda itu pula ada sebuah hodie berwarna hitam polos. Dia menyentuh sebentar kedua pakaian sambil menimang-nimang apakah harus membeli keduanya atau tidak.
"Mm permisi, dua baju ini berapa harganya?" tanya Indah kepada penjaga toko.
"untuk t shirtnya 50 ribu kalau hodie 70 ribu."
"Apa tidak bisa harganya turun lagi?" tanya Indah menawar.
"Wah maaf mbak, ini juga lagi potongan harga jadi tak bisa ditawar," balas si penjaga toko dengan sopan. Indah terdiam dan melihat sekali lagi sebelum akhirnya menghembuskan napas panjang.