Wanita Yang Dirindukan Surga

HANA PUSPARINI
Chapter #4

Cinta

Apakah aku harus meminta maaf pada emas Fendi? Aku merasa bersalah karena mencurigainya. Tetapi, ini adalah hal yang wajar sebagai seorang istri ketika ada bau parfum atau suaminya bertemu klient wanita. 

“Mas, aku menyesal telah curiga kepadamu. Aku minta maaf, karena tidak bisa menjadi istri yang baik dan menolong kamu.” Alia yang di kasur rumah sakit, hanya bisa tiduran karena masih belum pulih. Alia yang hanya bisa mencium aroma parfum, dia merasa bahwa ini adalah hal yang janggal. Biasa suaminya menerima tamu hanya dari lelaki, tetapi mengapa ada seorang wanita.

Fendi tidak bisa menahan air mata, karena mendengar Alia yang meminta maaf pada dirinya. Inikah yang dinamakan Cinta Yang Begitu Indah, ketika sesuatu melanda suami istri saling meminta maaf jika ada kesalahan sekecil beras. 

“Aku sudah memaafkanmu, Alia. Aku sebagai suami tidak boleh bertengkar ketika masalah itu hanya masalah kecil.”

Alia serasa Sang Maha Pencipta memberi kasih sayang yang sangat besar, Meskipun dia tidak disetujui oleh mertuanya. Hatinya tahu, ibu kandung pasti ingin seorang lelaki menikah dengan wanita yang sempurna dan tidak cacat.

Dia akan membuktikan bahwa perkataan mertuanya itu salah, Alia adalah seorang wanita mandiri. Dia bekerja sebelum menglami penyakit yang membuat tubuhnya tidak bisa jalan. Pekerjaannya adalah seorang akuntansi dan Alia bekerja di toko butik muslim milik temannya sebagai kasir. Namun, karena dia tidak bisa lagi bekerja sebagai kasir. Alia mengundurkan diri.

Dia tidak mau mertuanya selalu merendahkan jabatannya, dia ingin dihargai dan diberi cinta yang banyak.

“Alia, aku ke luar sebentar. Ada panggilan masuk.”

Fendi ke luar, dia tidak mau mengganggu Alia yang sedang menenangkan pikiran dan beristirahat untuk memulihkan kesehatannya.

Diceritakan, ibu mertua Alia ini adalah orang yang tidak suka melihat wanita berhijab. Dan selalu bilang kuna, makanya Alia yang sebagai menantu mencari pekerjaan demi mendapat cinta dari sang mertua.

Fendi yang sedang di luar sedang mengangkat ponsel, dia sedang mencari informasi mengapa belakangan ini ada orang yang aneh saat dia pergi ke rumah sakit.

“Oh, jadi bapak tahu siapa pelakunya? Baguslah, karena saya merasa dibuntuti oleh orang yang tidak dikenal.”

Fendi sambil melihat jam, dia juga ada pertemuan dengan dokter yang merawat Alia. Demi Alia, dia rela mengorbankan waktunya untuk memberikan cinta pada sang istri.

Lihat selengkapnya