Wanita Yang Dirindukan Surga

HANA PUSPARINI
Chapter #5

Panggilan Dari Bos Batik

Tiga hari kemudian, Alia mendapatkan surat undangan untuk wawancara di toko busana batik yang terletak sekitar empat meter dari rumahnya. Selama dua hari dia sibuk mengisi formular dan melamar di beberapa tempat dengan mengirim ke toko kecil atau usaha kecilan. Baru hari ini, dia mendapat panggilan dari bos.

“Ma, dapat surat dari siapa?” tanya mas Fendi pada Alia. Alia kemudian menjawab dengan nada Bahagia, lesung pipinya tampak di wajahnya. 

“Bi, aku dapat surat dari bos batik. Lumayan untuk tabungan kita bulan madu ke Qatar. Soalnya di Qatar ada keluargaku ke di sana.”

Betapa senangnya hatiku melihat Alia mendapat panggilan kerja dari bos batik yang dia lamar. Ucap Fendi dalam hati, lelaki ini merasa senang sekali. Begitu rajin dan mandirinya sang istri, namun dia juga merasa terenyuh melihat Alia yang 

“Syukurlah, kamu sudah dapat kerjaan. Kapan kamu pergi kerja?” tanya Fendi yang mengantar teh hijau tanpa gula ke Alia. Fendi kemudian menyuapkan Alia makanan perlahan-lahan, supaya dia makan teratur. Fendi takut istrinya kambuh dan membuat Alia sedih karena penyakit tidak kunjung sembuh.

Sementara itu, Fendi sedang berusaha mengerjakan tugas demi menabung uang untuk bulan madu di Qatar demi memulihkan tenaga Alia yang lemah karena penyakit epilepsy. Meskipun Fendi sering dibilang lelaki yang tidak mentaati orang tua, namun dia setiap hari sering transfer uang ke orang tuanya. 

Jam sepuluh pagi, Alia dan Fendi pergi ke toko batik untuk wawancara. Mereka berdua seperti sepasang kekasih yang sedang menjalani masa indah pacarana setelah menikah. 

“Sudah siap Alia, semua sudah dimasukkan alat tulis dan lamarannya untuk wawancara berikutnya?” tanya Fendi yang perhatian ke istrinya. Alia mengangguk dan kemudian memakai seat bell demi keamanan berkendara.

“Aku akhirnya bisa kerja lagi selama beberapa tahun, aku tidak bekerja karena penyakitku sering kambuh.”

“Aku senang kamu sudah dapat kerjaan. Dengan begini kitab isa menghindar dari orang tuaku.”

“Sebenarnya alasanku kemarin ke tempat sahabat karena aku juga ingin istirahat. Supaya bisa mencari pekerjaan dengan tenang.”

Lihat selengkapnya