War of Love

Dian hastarina
Chapter #18

Daftar Antisipasi #18

Persiapan, persiapan dan persiapan. Minggu pagi jam delapan pagi, beberapa deret baju telah Oca pilih dan terbentang membentuk posisi tapal kuda yang Dia pajang diatas tempat tidurnya. Bingung dan bercampur tanda tanya besar. Dia melihat semua jenis bajunya yang tak satupun tampak cocok untuk dipakai. Pakaian rapih katanya. Rapih yang seperti apa? Semua bajunya sebetulnya rapih. Kemeja dan celana jeans. "Huuuft! Padahal ini bukan acara kencan, tapi kenapa Gue jadi bingung ya?" Oca menggaruk-garuk rambutnya yang bahkan belum Dia keramas. "Hmmm.."

Tring!

"Eh kaget Gue!" Pekik Oca, memegang dadanya karena kaget. Barusan itu bunyi sebuah SMS, tapi cukup mengagetkannya. "Siapa? Kok SMS?" Oca meraih Smartphonenya diatas meja dekorasi Nordic berwarna putih yang menghadap jendela kotak persegi panjang. "...Bara?" Oca sudah menyimpan nomor Bara jadi Dia tahu itu pesannya.

JANGAN PURA-PURA LUPA TENTANG HARI INI.

Itu bunyi SMSnya. "Kuno banget sih pakai sms kenapa ga langsung telpon" umpat Oca mempermainkan bibirnya. Menghembus napas kembali, Dia melihat semua kemeja-kemeja itu. "Kira -kira Bara pakai baju seperti apa ya?" jari telunjuk menepuk-nepuk bibirnya, sementara tangannya yang memegang Smartphonenya menopang pinggang.

...Hah?

"Kenapa Gue peduli?" Dia menggeleng cepat. "Mulai ngawur ni kepala.."Smartphonenya kemudian di hempaskan keatas tempat tidur. "Hmm yang mana ya? " Matanya berputar melihat satu persatu bajunya.

"Caaaaaa!"

"Astaga!" Pekik Oca kembali, suara Mama tiba-tiba sudah berada balik pintu. Ckleklek! Untung saja pintunya masih dikunci. "Duh! Ko Mama datang disaat kaya gini sih?!" umpatnya ketar-ketik sembari bolak-balik disekitar tempatnya berdiri. Terpaksa Dia mengambil semua baju yang berada diatas tempat tidurnya, dan mengangkutnya untuk dimasukkan paksa dalam lemari gangtung itu dengan membuangnya.

"Ca! Kamu masih tidur..?"

"...Enggak. hanya...." cklek! Oca membuat kunci dan pintunya. "Ada apa mah?" tanyanya.

"Kamu.. ada acara..?" tanya Mama dengan wajah penuh maksud.

"Mmm, memangnya ada apa?" Entah kenapa Oca harus curiga sama Mama.

"Enggak, enggak apa-apa." Mama tersenyum, dan melihat kedalam kamar yang dihalangi tubuh Oca. Satu kening Oca menukik. "Mm? kenapa?" tanyanya, pura-pura tak tahu gelagat Mama.

"Enggak. Mama kan cuma ingin ngecek aja, siapa tahu kamu lagi bersiap kemana gitu" Akhirnya Oca tahu, apa misi Mama tiba-tiba datang kemari. "Mama, tahu Aku mau apa ya?" Mata Oca menyeripit. Inspeksi mama terlalu terlihat, dengan gelagatnya yang tiba-tiba memandang arah lain selain mata Oca. "Ya... Mama kan kepo, siapa tahu ada perkembangan gitu..."

"Sudah kuduga.." Oca melipat kedua tangannya diatas pinggangnya dan mendengus. "Mama jangan terlalu berharap ya..." Oca acuh tak acuh. Pertemuan hari ini terjadi karena Dia ingin mencari tahu sesuatu. "Ya, gapapa.. kan semua diawali dari hal biasa, kadang kalau segalanya sering dilakukan bersama bisaa..." Gerak-gerik centil Mamanya terlihat menyebalkan. Dia jadi ingin cepat menutup pintu(dengan sopan). "Hmmfh" sehingga Gadis itu tak tahan untuk tak mendegus.

Lihat selengkapnya