Aldebaran Rivano Natawilaga. Dia memang tampan, cerdas. Sebagai Pria, dia juga sangat mapan. Tapi sayangnya ada hal yang membuat Oca tak mungkin bersatu dengan Pria itu. Andai saja, dulu Dia tak mengatakan sesuatu yang mengerikan, mungkin saat ini Bara akan menjadi Pria satu-satunya yang Dia lihat (karena takdir mendapat tunangan tampan dan pintar itu adalah keberuntungan yang jarang terjadi).
Yah, begitulah.
Dan, rencana melarikan diri seperti ini teramat mudah. Cukup ijin keluar dari tempat perjamuan dan, Cusss, byebye. Berita kabur ini akan menyebabkan pertunangan batal. Sambil menatap kaca toilet, Oca membenahi riasannya karena wajah kecewanya membuat aura cantik itu tak lagi bersinar. Sayang sekali, hari ini bukan Pak Brian yang datang menemuinya. “Oke.. saatnya pergi!” Seru Oca didepan kaca, setelah selesai mendempul bedak pada wajahnya. “Dan sekarang.. waktunya membuat perhitungan dengan Pengkhianat hari ini” mata Oca membulat penuh hasrat (balas dendam) membayangkan apa yang AKAN Dia lakukan pada Karen. Gadis itu segera bergegas keluar dari toilet. Setelah berjalan mencapai selasar menuju lif, Dia menemukan seseorang yang Dia kenal disamping Lif.
Ba-Bara?!
Gadis itu sontak mencari tempat persembunyian yang cocok. Ada pot bunga besar daun rimbun dekat tembok yang membuatnya berlari kecil untuk bersembunyi sebelum Bara sempat melihatnya. “Kenapa Dia ada disitu sih, Aku kan mau turun?!” Gerutu Oca dengan suara pelan pada dirinya sendiri. Bara tak sendiri, ada seorang wanita berambut panjang hitam yang cukup tinggi menghadapnya, Dia memakai jaket Army hijau dan celana jeans hitam. Wanita itu membelakangi Oca, sehingga wajahnya tak terlihat.
“Bar, Kamu yakin ingin hidup seperti ini?” tanya Wanita itu dengan suara samar. Wanita itu sepertinya memakai masker. “Ini urusanku..” jawabnya terdengar malas, namun juga masih terdengar sopan. “Kamu tuh bisa nolak tahu, ini kan masadepan kamu. Dan apa sih, perjodohan? yang Aku denger, cewek itu malah ga pernah dateng ke pertemuan-pertemuan sebelumnya. Itu bisa jadi alesan Kamu nolak, karena Dia juga enggak niat” jelasnya.
Meskipun suara Wanita itu kecil. Oca bisa mendengar, karena sedikit orang yang berlalu lalang disekitarnya. "Wanita itu, Pacarnya?" Wanita itu benar-benar penasaran Oca, sangat. Karena bila betul Bara punya pacar, situasi ini akan sangat menguntungkan. Oca jadi punya alasan kuat untuk menghentikan pertunangan ini.
Ah. Oca teringat sesuatu, "Benar, benar, benar! Foto!" Benar juga, sebaiknya Oca mengabadikan situasi ini. Gadis itu kemudian membuka tas tangan kecilnya, untuk mengambil Smartphonenya. Tanpa membunyikan suara blitz, Oca memfoto Bara dan Wanita itu. “Ck, sudah kubilang ini masalahku,.. cepatlah pergi..Kamu pasti ditunggu, jangan sampai ada yang tahu ada orang terkenal disini” Ujar Bara pada Wanita itu.
Orang.... terkenal?
Wanita itu...Publik Figur? Artis? Celebgram? Vlogger? Atau Sosialita?