Warga +62... Ramadhan Bersama Covid-19

St. Hafsah Nuradilah Hamzah
Chapter #1

KEPUTUSAN

Keputusan telah ditetapkan. Para tokoh masyarakat di desa ini menentukan bahwa sholat terawih dilaksanakan di rumah masing-masing kecuali pada malam pertama ramadhan, pertengahan ramadhan serta hari terakhir ramadhan terawih akan dilaksanakan di masjid bagi yang ingin ke masjid untuk berjamaah. Keputusan tersebut ditetapkan sehari sebelum ramadhan tepatnya pada sore hari setelah sholat ashar.

Ada yang mengganjal di tahun ini, begitupun dengan bulan suci ramadhan. Semua berbeda, tak seperti tahun-tahun sebelumnya. Yah... ini perihal pandemi covid-19. Virus corona yang berasal dari negeri tirai bambu yaitu Cina tepatnya di Wuhan. Virus itu menyerang Wuhan pada akhir tahun 2019. Kemudian di tahun selanjutnya virus merajalela ke seluruh penjuru negeri dan menyebabkan dunia menderita.

Di Indonesia sendiri, virus corona masuk dan menyerang warga +62 pada awal bulan Februari 2020.

Aku mengingat ketika seminggu setelah ulang tahunku, ketika aku sedang bermain gedget dan melihat postingan teman-teman di WhatsApp, ku lihat video protokol Bapak nomor satu di Indonesia yaitu Bapak Joko Widodo yang mengatakan bahwa, aktivitas pembelajaran di sekolah dan di kampus akan dialihkan ke sistem online. Saat malam hari tepatnya setelah sholat magrib, seakan tak percaya dan sesaat hanya mengabaikan video itu. Namun, tak lama setelah itu aku membuka sosial media yang lain ternyata begitu banyak orang yang membuat status dan story yang sama mengenai kebijakan pemerintah untuk memberhentikan semua aktifitas pembelajaran di sekolah maupun di kampus. Aku dan teman kost mulai diskusi terkait hal ini, karena kami kurang update mengenai kejadian setiap hari karena tidak memiliki TV (maklum anak kost) dan juga karena sibuk dengan tugas serta urusan perkuliahan masing-masing. Akhirnya kami mencari tau informasi dari teman ke teman. Alhasil semua masih ambigu, tak banyak teman kampus yang paham terutama anak kost, mengapa tiba-tiba ada info untuk libur.

Keesokan harinya, semua nampak jelas. Ternyata hal ini mengenai virus corona yang ternyata sudah merajalela di Indonesia dan warga di harap waspada. Semua dosen yang mengajar di hari itu hanya membahas satu topik yaitu kebijakan pemerintah mengenai libur dan pengaruhnya terhadap virus corona ini. Tiga hari setelah viralnya video Bapak Jokowi, banyak dosen yang memilih untuk tidak mengadakan perkuliahan dan surat edaran pun di bagikan kepada mahasiswa bahwa kuliah tatap muka akan diganti dengan kuliah online serta tugas-tugas semacam praktikum agar kiranya di ubah ke sistem yang lain.

Lihat selengkapnya