Yah... aku tipe orang yang tidak suka merepotkan orang lain, "jika bisa dilakukan sendiri kenapa harus nunggu orang lain?"
Sejak kecil aku sudah tertarik dengan dunia pedagang, teringat kala itu ketika aku mencoba berjualan nasi kuning di sekolah, menjual kue titipan tetangga, berkreasi membuat hiasan tangan dan leher dari manik-manik. Kala itu usia ku masih menginjak 8 tahun.
Memasuki usia 13 tahun, ketika orang tua memasukkan aku ke pesantren. Jiwa berwirausaha itu masih timbul hingga aku dan tiga teman memutuskan membuka usaha laundry di pesantren. Kala itu banyak teman-teman kami yang malas mencuci pakaiannya sendiri karena mungkin terbiasa dimanja ketika di rumah, ini membuka peluang bagi aku, Naila, Nurul dan Marwah. Meski berjalan hanya beberapa pekan karena ketika kami membuka jasa laundry ini sudah mendekati bulan puasa dan anak pesantren akan libur selama sebulan (libur panjang) mau tidak mau usaha itu harus off, lumayan lah hasilnya ngak kecil bagi anak seusia kami dan hitung-hitung bisa pake buat beli oleh-oleh untuk orang rumah.
Tamat SMA, aku berpisah lagi dengan orang tua dan memutuskan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.