Waria Bernama Alya

Zizan
Chapter #25

Suntikan Estrogen Pertama

Hari itu, matahari pagi di Jakarta terasa lebih hangat dari biasanya. Bukan karena cuacanya yang cerah, tetapi karena jantung Alya berdetak lebih cepat dari biasanya. Pagi ini bukan pagi biasa. Pagi ini adalah awal dari sesuatu yang telah lama ia impikan, sesuatu yang dulu hanya hidup dalam halaman buku hariannya dan bisik-bisik kepada dirinya sendiri di tengah malam.

Pagi itu, ia akan menerima suntikan estrogen pertamanya.

Tio datang ke kos Alya lebih awal. Ia membawa dua cangkir kopi hangat dan sepotong roti cokelat dari toko roti langganan mereka. Alya belum bisa makan. Perutnya mual karena gugup, bukan karena hormon. Ia duduk di tepi tempat tidur, menatap wajahnya di cermin kecil yang mulai retak di sudutnya.

Cermin itu sudah menemaninya sejak SMA. Di cermin itulah dulu ia pertama kali mencoba lipstik ibunya, pertama kali memulas alis dengan pensil murahan yang diambil diam-diam. Hari ini, cermin itu akan menyaksikan babak baru dalam hidupnya.

“Lo yakin?” tanya Tio lembut.

Alya mengangguk pelan. “Gue harus siap, walau masih takut.”

Perjalanan ke klinik terasa sunyi. Suara klakson, deru motor, dan obrolan tukang parkir tak bisa menembus kabut gugup di kepala Alya. Tio menggenggam tangannya selama perjalanan, menguatkan tanpa kata. Mobil mereka melaju ke klinik khusus terapi hormon yang berada di kawasan Tebet, tersembunyi di balik deretan ruko.

Saat sampai, Alya disambut oleh seorang perawat muda dengan rambut dikuncir rapi. Ia ramah, senyumnya menenangkan. Alya diminta duduk di ruang tunggu. Kakinya tak bisa diam, lututnya gemetar pelan.

“Silakan masuk, Mbak Alya,” suara perawat memanggil setelah beberapa menit.

Tio mengangguk memberi restu, dan Alya melangkah masuk ke ruangan berbau antiseptik dan cat baru. Di dalamnya ada seorang dokter perempuan paruh baya dengan kacamata bulat, mengenakan jas putih dan senyum hangat.

“Selamat datang, Alya. Hari ini kita mulai ya?”

Alya hanya bisa mengangguk. Suaranya tercekat di tenggorokan. Dokter memintanya duduk, lalu menjelaskan kembali prosedurnya dengan sabar. Suntikan akan diberikan di bagian bokong. Ini hanya langkah awal, karena hormon akan dimonitor berkala setiap minggu selama tiga bulan pertama.

Lihat selengkapnya