Kegelapan turun dengan cepat di Pegunungan Mistik, dan suara-suara aneh mulai menghantui Elara dan Aksel saat mereka mendaki lebih tinggi ke puncak. Mereka merasa seolah-olah hutan itu hidup, menonton dan mendengarkan setiap langkah mereka.
Saat malam benar-benar tiba, mereka tiba di suatu tempat yang disebut "Gema Hutan Terlarang." Di malam ini, hutan ini memancarkan pesona yang menyeramkan. Pohon-pohon besar dengan daun bercahaya menerangi jalur mereka, dan angin berbisik-bisik dengan suara merdu yang sangat aneh.
Aksel menatap sekeliling dengan rasa takjub dan kekhawatiran. "Ini tempat yang sangat aneh. Apakah kamu yakin ini adalah jalan yang benar menuju Dewa Kuno?"
Elara mengangguk, meskipun hatinya berdebar-debar. "Arion memberi tahu kami bahwa Gema Hutan Terlarang adalah pengawal terakhir menuju Dewa Kuno. Kita harus terus maju."
Saat mereka melanjutkan perjalanan mereka melalui hutan yang menyeramkan ini, mereka mendengar suara-suara aneh di tengah keheningan malam. Suara-suara itu seperti tawa kejam dan bisikan yang menakutkan. Tetapi mereka tetap maju, karena mereka tahu bahwa mereka harus mencari Dewa Kuno untuk melindungi Elfhaven.
Tiba-tiba, mereka berdua merasa seperti terpikat oleh kekuatan aneh yang ada di hutan ini. Mereka merasa seperti tenggelam dalam trance, dan visi aneh mulai memenuhi pikiran mereka. Mereka melihat gambar-gambar yang aneh, seperti rahasia-rasia alam semesta yang tersimpan di dalam hutan ini.
Elara berusaha keras untuk membebaskan dirinya dari trance ini, dan dia meraih tangan Aksel. "Aksel, kita harus bangun dari ini. Kita tidak boleh terbius oleh kekuatan ini."
Aksel juga berjuang melawan pengaruh aneh hutan ini. Dia menarik napas dalam-dalam dan berkata dengan tekad, "Kita harus terus maju. Dewa Kuno menunggu kita."
Mereka berdua memaksakan diri untuk bergerak maju, meskipun hutan ini mencoba untuk menggoda dan menakut-nakuti mereka. Mereka berjalan melalui gerbang batu besar yang konon mengarah ke rumah Dewa Kuno.
Namun, sesuatu yang lebih menakutkan menanti mereka di dalam. Saat mereka tiba di dalam gerbang batu, mereka melihat makhluk yang belum pernah mereka lihat sebelumnya. Makhluk ini adalah entitas kegelapan yang tampaknya menjadi penjaga Dewa Kuno.
Makhluk itu memiliki mata bercahaya merah yang menyala-nyala, dan tubuhnya terbuat dari bayangan gelap yang mengelilingi mereka. Ini adalah pengujian terakhir, dan pertarungan yang paling berbahaya yang akan mereka hadapi.