Warisan Perempuan Terbuang

Shinta Larasati Hardjono
Chapter #5

Awal Dari Perdagangan Istri

Hari-hari kelabu terus berlanjut bagi Eliza. Kehidupan di rumah besar semakin terasa seperti penjara. Heinrich semakin menunjukkan ketidakpuasannya, dan kekejamannya semakin menjadi-jadi. Eliza mulai menyadari bahwa suaminya bukan hanya marah atau frustasi; ada sesuatu yang lebih buruk yang sedang direncanakan.

Suatu hari, Heinrich pulang dengan wajah yang tampak lebih suram dari biasanya. Eliza yang sedang duduk di ruang tamu, merasa jantungnya berdebar-debar saat melihatnya masuk. Heinrich duduk di kursi besar di seberang ruangan, memandang Eliza dengan tatapan dingin.

"Kita harus bicara," katanya dengan suara datar namun tajam.

Eliza mengangguk perlahan, menahan napas. 

"Apa yang ingin kamu bicarakan, Heinrich?" Tanyanya dengan suara yang sedikit gemetar.

"Aku tidak merasa senang, Eliza," kata Heinrich, suaranya lebih keras. "Pernikahan ini tidak membawa kesenangan seperti yang aku harapkan."

Eliza merasakan ketakutan yang semakin besar dalam hatinya, lalu dengan suara lemah ia menjawab, "Aku sudah mencoba yang terbaik, Heinrich.”

"Berusaha tidak cukup," katanya dengan tegas. "Aku butuh sesuatu yang lebih, dan aku sudah memutuskan bahwa kamu tidak bisa memberikannya."

Eliza menatapnya dengan mata yang membesar, "Apa maksudmu?"

"Aku sudah memikirkan ini dengan matang. Aku akan menjualmu, Eliza. Ada banyak pria di luar sana yang mau membayar mahal untuk istri seperti kamu," kata Heinrich dengan dingin.

Eliza terperangah, "Kamu tidak bisa melakukan itu! Aku bukan barang yang bisa dijual!"

"Di mata hukum, kamu adalah milikku. Aku bisa melakukan apa pun yang aku mau. Aku akan mencari istri lain," jawab Heinrich tanpa ragu.

Perasaan marah dan ketidakadilan membara dalam hati Eliza, "Kamu tidak punya hak untuk memperlakukan aku seperti ini. Aku berhak atas kebebasan dan martabatku."

Heinrich berdiri, mendekati Eliza dengan langkah-langkah yang berat, "Kamu tidak punya pilihan, Eliza. Kamu akan dijual, dan itu sudah menjadi keputusan final."

Lihat selengkapnya