Warisan Perempuan Terbuang

Shinta Larasati Hardjono
Chapter #8

Kehidupan Dengan Pemilik Baru

Hari-hari Eliza dengan pemilik baru, Klaus, tidak jauh berbeda dengan hari-harinya saat di rumah Heinrich. Bahkan terasa lebih buruk daripada yang pernah ia bayangkan, karena Klaus memperlakukannya lebih buruk. Setiap pagi, Eliza selalu terbangun dengan rasa cemas, berharap hari itu tidak akan lebih buruk daripada hari sebelumnya.

Klaus, yang berusia sekitar empat puluh lima tahun, memiliki tubuh gemuk dan besar dengan tinggi sekitar seratus tujuh puluh lima sentimeter. Wajahnya bulat dengan pipi kemerahan, terutama saat sedang mabuk. Rambutnya tipis dan berantakan, seringkali terlihat kotor dan berminyak. Mata kecilnya selalu tampak marah dan penuh dendam, mencerminkan kepribadiannya yang kasar dan tidak berperasaan. Dia cenderung pemarah dan gampang tersinggung, terutama ketika mabuk. Klaus tidak memiliki empati dan senang melihat orang lain menderita.

Klaus memaksa Eliza untuk bekerja tanpa henti. Tugas-tugas yang diberikan kepadanya sering kali melelahkan dan tidak manusiawi. Bersama dengan para pelayan lainya, Eliza harus membersihkan rumah, memasak makanan untuk Klaus, dan mengurus segala kebutuhan pria itu. Setiap kali Eliza membuat kesalahan kecil, Klaus tidak segan-segan menghukumnya dengan kekerasan fisik atau verbal, sama seperti yang selalu dilakukan Heinrich. 

Suatu hari, saat Eliza sedang mencuci pakaian, Klaus datang dan menendang ember yang sedang digunakan Eliza. 

"Kamu lambat sekali! Apa kamu tidak bisa bekerja lebih cepat?" Bentak Klaus dengan suara marah.

Eliza meringis kesakitan saat ember itu mengenai tubuhnya dan airnya membasahi pakaiannya. 

"Maafkan saya. Saya akan bekerja lebih cepat," jawabnya dengan suara gemetar.

Lihat selengkapnya