Warisan Perempuan Terbuang

Shinta Larasati Hardjono
Chapter #15

Mimpi Dan Déjà Vu

Sejak peristiwa membaca buku sejarah itu, Elizabeth mulai mengalami mimpi-mimpi yang aneh dan terasa sangat nyata. Dalam mimpinya, dia melihat kehidupan yang sangat berbeda dari kehidupannya saat ini. Dia melihat dirinya sebagai seorang wanita di abad sembilan belas, mengenakan gaun panjang dan bekerja di ladang. Mimpi itu selalu sama, berulang kali menghantui malam-malamnya.

Suatu malam, mimpi itu menjadi lebih jelas dari sebelumnya. Elizabeth melihat dirinya sedang bekerja, kedua telapak tangannya kasar dan tubuhnya terasa sangat lelah. Kemudian seorang pria kasar dengan mata penuh kebencian menghampirinya, memaki dan memukulinya. Elizabeth terbangun dengan terengah-engah, keringat dingin membasahi tubuhnya.

"Siapa dia? Mengapa dia terus muncul dalam mimpiku?" Pikir Elizabeth, menggigil.

Keesokan paginya, Elizabeth menceritakan mimpinya kepada Sarah saat mereka sarapan di sebuah kafe.

"Aku mimpi lagi, Sarah. Mimpi yang sama," kata Elizabeth sambil mengaduk kopi.

Sarah mengangkat alisnya, "Pria kasar itu lagi?"

"Ya," jawab Elizabeth. "Dan kali ini lebih nyata. Aku bisa merasakan sakitnya ketika dia memukulku."

Sarah menatap Elizabeth dengan serius, "Mungkin ini bukan sekadar mimpi, Liz. Mungkin ini adalah memori dari kehidupanmu yang lalu."

Elizabeth terdiam, memikirkan kemungkinan itu. "Kehidupan yang lalu? Tapi bagaimana bisa?"

Sarah tersenyum penuh pengertian, "Kadang-kadang, jiwa kita membawa memori dari kehidupan sebelumnya. Mungkin kamu sedang diingatkan tentang sesuatu yang penting."

Elizabeth mengangguk perlahan, "Mungkin. Tapi bagaimana aku bisa tahu pasti?"

Beberapa hari kemudian, Elizabeth mengalami déjà vu saat berjalan di taman. Dia melihat seorang wanita tua duduk di bangku, menjahit pakaian. Tiba-tiba, pemandangan itu memicu kenangan yang kuat. Dia melihat dirinya di masa lalu, duduk di tempat yang sama, melakukan hal yang sama.

Elizabeth mendekati wanita tua itu, "Maaf, Bu. Apa saya boleh bertanya, Anda sedang menjahit apa?"

Lihat selengkapnya