Elizabeth tumbuh menjadi wanita pintar dan mandiri dengan kesadaran tinggi akan kesetaraan gender. Sejak usia muda, Elizabeth selalu haus akan pengetahuan. Meskipun tumbuh di lingkungan yang masih memegang teguh norma-norma tradisional, dia tidak pernah berhenti bermimpi dan berusaha untuk memperoleh pendidikan setinggi mungkin.
Contohnya ketika suatu hari, dia berbicara di depan kelas tentang pentingnya kesadaran lingkungan.
"Kita semua memiliki tanggung jawab untuk menjaga bumi ini. Setiap tindakan kecil yang kita lakukan bisa membawa perubahan besar," kata Elizabeth dengan penuh semangat.
Seorang temannya, Michael, mengangkat tangan, "Elizabeth, kenapa kamu begitu peduli dengan lingkungan dan keadilan sosial?"
Elizabeth tersenyum menanggapi pertanyaan yang diajukan, "Karena aku merasa ini adalah tanggung jawab kita semua. Kita harus saling peduli dan membantu satu sama lain. Kita bisa membuat dunia ini menjadi tempat yang lebih baik."
Michael mengangguk setuju, "Kamu benar. Aku akan mulai dengan mengurangi penggunaan plastik."
—-
Di masa remajanya, Elizabeth sangat beruntung dapat belajar di sekolah yang cukup maju pada zamannya. Di sana, dia berkesempatan berkenalan dengan konsep-konsep baru tentang hak-hak perempuan, kesetaraan, dan kebebasan. Sering kali, Elizabeth menghabiskan waktu di perpustakaan, tenggelam dalam buku-buku dan artikel tentang perjuangan perempuan di berbagai belahan dunia.
Suatu hari di sekolah, Elizabeth terlibat dalam diskusi dengan teman-temannya.
"Kenapa kita harus berhenti sekolah hanya karena kita perempuan?" Tanya Elizabeth dengan tegas.
Margaretha, sahabatnya, menjawab dengan suara pelan, "Orang tua kita tidak mengizinkan, mereka bilang tugas kita adalah di rumah."