Warisan Perempuan Terbuang

Shinta Larasati Hardjono
Chapter #24

Perjuangan Di Pengadilan

Elizabeth merasa hidupnya berubah sejak menemukan dan memahami masa lalu Eliza. Keberanian dan ketabahan Eliza memberinya inspirasi untuk menghadapi tantangan di kehidupannya sendiri. Saat ini, Elizabeth bekerja sebagai pengacara hak-hak perempuan, sebuah profesi yang ia pilih untuk memastikan bahwa tidak ada wanita yang mengalami penderitaan seperti yang dialami Eliza.

Suatu hari, Elizabeth menerima kasus yang besar. Seorang wanita muda bernama Arabella telah mengalami pelecehan dan diskriminasi di tempat kerjanya. Meskipun Arabella telah melaporkan kejadian tersebut ke pihak berwenang, kasusnya tidak mendapatkan perhatian yang layak. Isabella datang kepada Elizabeth dengan harapan bisa mendapatkan keadilan.

"Elizabeth, saya tidak tahu harus berbuat apa lagi," kata Arabella dengan suara gemetar. "Mereka tidak mau mendengar saya. Mereka bilang saya melebih-lebihkan."

Elizabeth menatap Isabella dengan penuh empati. "Saya percaya padamu, Arabella, dan saya akan melakukan segalanya untuk memastikan bahwa kamu mendapatkan keadilan yang pantas kamu dapatkan. Kita akan melawan ini bersama-sama."

Elizabeth dan timnya mulai mengumpulkan bukti dan menyusun kasus yang kuat. Mereka mewawancarai saksi, mengumpulkan dokumen, dan menyusun argumen yang tak terbantahkan. Elizabeth tahu bahwa ini adalah perjuangan yang berat, tetapi dia bertekad untuk membawa perubahan.

Hari persidangan pun tiba. Elizabeth berdiri di depan ruang sidang yang penuh sesak, merasa energi dan semangat Eliza mengalir melalui dirinya. Dia menatap hakim dan juri dengan percaya diri, siap memperjuangkan hak-hak Arabella.

Dalam argumen pembukaannya, Elizabeth berkata, "Yang Mulia, ini bukan hanya tentang Arabella. Ini tentang semua wanita yang pernah mengalami pelecehan dan diskriminasi di tempat kerja mereka. Sudah saatnya kita mengakhiri ketidakadilan ini dan memberikan suara kepada mereka yang tidak bisa berbicara."

Lihat selengkapnya