Warisan Perempuan Terbuang

Shinta Larasati Hardjono
Chapter #27

Refleksi Diri

Setelah melalui berbagai tantangan dan kemenangan, Elizabeth merasa perlu mengambil waktu untuk merenung. Semua mimpi dan déjà vu yang dialaminya, serta penemuan tentang masa lalu Eliza, telah membawa perubahan besar dalam hidupnya. Elizabeth merasa perlu memahami lebih dalam makna dari semua pengalaman ini.

Suatu malam, setelah hari yang panjang di pengadilan, Elizabeth duduk di balkon rumahnya. Udara malam yang sejuk dan tenang memberikan suasana yang pas untuk refleksi diri. Dia menatap langit yang penuh bintang, membiarkan pikirannya melayang ke berbagai kenangan dan pengalaman yang telah dilaluinya.

"Mimpi-mimpi itu," pikir Elizabeth, "adalah jendela ke masa lalu yang memberi saya petunjuk tentang siapa saya dan apa yang harus saya lakukan."

Elizabeth ingat bagaimana semuanya dimulai—mimpi-mimpi yang begitu nyata tentang kehidupan Eliza pada abad sembilan belas. Dia melihat kembali perjalanannya ke Austria, menemukan desa Kirchdorf, dan membaca surat-surat serta buku harian Eliza. Semua itu menghubungkannya dengan kehidupan yang pernah dia jalani, kehidupan yang penuh dengan penderitaan tetapi juga penuh dengan keberanian.

"Mungkin mimpi-mimpi itu adalah cara Eliza untuk berbicara kepada saya," renung Elizabeth. "Untuk memberitahu saya bahwa keberanian dan perjuangan adalah bagian dari diri saya. Bahwa saya harus terus berjuang, tidak hanya untuk diri saya sendiri tetapi untuk semua wanita yang menghadapi ketidakadilan."

Lihat selengkapnya