Warisan Perempuan Terbuang

Shinta Larasati Hardjono
Chapter #38

Kemenangan Di Pengadilan

Beberapa minggu setelah ketegangan di dalam aliansi dengan WRA, Elizabeth dan timnya menghadapi sidang pengadilan yang paling krusial dalam perjuangan mereka. Ini adalah momen penentu, di mana keputusan pengadilan bisa memberikan hak lebih kepada perempuan di tempat kerja, atau sebaliknya, menggagalkan semua yang telah mereka perjuangkan.

Hari sidang dimulai dengan ketegangan yang terasa di udara. Ruang sidang dipenuhi dengan pengacara, jurnalis, aktivis, dan para pendukung. Di sisi lain, perwakilan dari Central Corporation duduk dengan percaya diri, seolah-olah mereka sudah yakin akan kemenangan mereka.

"Kita sudah mempersiapkan ini dengan baik," kata Elizabeth kepada David, yang berdiri di sampingnya. "Sekarang kita hanya perlu menunggu dan melihat bagaimana semuanya berjalan."

David mengangguk pelan, meski dia tidak bisa menyembunyikan kekhawatirannya, "Semoga saja hakim berpihak pada keadilan."

Saat sidang dimulai, pengacara Elizabeth, Ms. Miller, membuka argumen dengan penuh percaya diri. Dia mempresentasikan bukti-bukti yang menunjukkan bagaimana Central Corporation telah melanggar hak-hak pekerja perempuan selama bertahun-tahun, dan bagaimana mereka menindas orang-orang yang berusaha melawan mereka.

Di sisi lain, pengacara Central Corporation mencoba meremehkan kasus tersebut, menyatakan bahwa semua yang diajukan oleh Elizabeth dan timnya hanyalah "klaim yang tidak berdasar."

"Sangat jelas," kata pengacara perusahaan itu dengan nada sinis, "bahwa kasus ini dibesar-besarkan oleh aktivis yang hanya ingin mencari perhatian. Perusahaan kami selalu berkomitmen untuk menciptakan lingkungan kerja yang adil bagi semua karyawannya."

Elizabeth menatap pria itu dengan tajam. Dia tahu bahwa semua yang dikatakan adalah kebohongan. Selama berbulan-bulan, mereka telah mengumpulkan bukti kuat yang menunjukkan sebaliknya. Namun, dia juga tahu bahwa di dunia hukum, kebenaran saja tidak selalu cukup. Uang dan pengaruh bisa membeli keadilan.

Lihat selengkapnya