Elizabeth teringat mimpinya beberapa hari lalu. Eliza, nenek moyangnya yang hidup pada abad sembilan belas, telah muncul dalam mimpinya berkali-kali, seolah-olah ada pesan yang belum tersampaikan. Dalam mimpinya, Eliza memperingatkan sesuatu—sesuatu yang lebih besar dari sekadar perubahan hukum dan kebijakan.
“Eliza mengatakan bahwa perjuangan kita tidak berhenti di sini,” Elizabeth merenung. "Dia mengalami penindasan, pengkhianatan, bahkan kematian. Aku mulai merasa kita menghadapi sesuatu yang serupa."
"Pengkhianatan?" Laura memandangnya, kening berkerut.
Elizabeth terdiam. “Ya… Aku khawatir orang-orang yang mendukung kita mungkin memiliki agenda tersembunyi. Kita tahu mereka memiliki kekuatan yang besar, tetapi aku tidak bisa mengguncang perasaan bahwa ada sesuatu yang lebih gelap di balik layar.”
---