Dalam kesendiriannya, Elizabeth akhirnya merenungkan perjalanan ini. Dia telah memenangkan banyak pertempuran hukum, tetapi ternyata dunia yang dia perjuangkan memiliki sisi gelap yang tidak dia duga. Warisan Eliza, mimpi tentang perubahan, dan perjuangan panjangnya tampak jauh lebih rumit dari yang dibayangkan.
Dia tidak berhenti, tetapi dia belajar untuk lebih berhati-hati. Di dunia yang penuh manipulasi ini, Elizabeth tahu bahwa perjuangan ini masih panjang. Meskipun pengkhianatan dan manipulasi terus merongrongnya, Elizabeth berjanji kepada dirinya sendiri bahwa dia akan terus memperjuangkan keadilan yang sejati.
Dia kembali ke mimpinya tentang Eliza, nenek moyangnya. Dalam mimpi itu, Eliza tersenyum dengan air mata di matanya.