Warnet Cincai

Oleh: Nuel Lubis

Blurb

"Kalo bokap masih mampu, yah, bilangin aja pelan-pelan. Mending berwirausaha daripada kuliah."

Karena teringat kata-kata seseorang yang Iyus temui di sebuah warnet yang ada di Ciledug, ah, kata-kata itu sungguh mengubah jalan hidup Iyus ke depannya. Pelan-pelan, Iyus memulai sebuah langkah yang cukup berani. Iyus pun sadar hidupnya tidak boleh seperti ini.

Perlahan demi perlahan, Iyus coba memberanikan diri. Ternyata keberanian itu perlu keberanian juga. Tak mudah untuk menyampaikan isi hatinya sendiri, khususnya kepada Pak Candra Kurniawan, ayah kandung Iyus.

Yang awalnya menjaga warnet orang, pelan-pelan Iyus merintis usaha warnet sendiri. Tak semewah warnetnya Koh Hendrik, tapi Iyus menikmati. Pelan-pelan pula, Iyus coba mengikuti saran Bang Raja Panjaitan. Naskah lama dari novelnya ia rombak pelan-pelan.

Bagaimana dengan Cindy Montolulu?

Iyus selalu meyakini pepatah klasik, "Jika seseorang sudah ditakdirkan untuk kita, tak akan pergi ke mana-mana". Ia akan tetap berada di satu titik di mana kita meninggalkannya. Meskipun demikian, mimpi-mimpi tentang Cindy Montolulu itu cukup mengganggu Iyus.

Tak ada lagi Arik Sutiawan. Karena tokoh utama di novel "WARNET CINCAI" ini adalah Iyus Kurniawan, seorang peranakan Tionghoa-Jawa-Menado.

*****

Cover:
Instagram @lanamedia

Lihat selengkapnya