Hari senin. Pada tanggal 14 september 2015. Lebih tepatnya lagi, pukul 10.23 pagi.
Iyus menguap.
Warnet Cincai tetap buka. Warnet ini buka hampir setiap hari. Iya, hampir, karena Iyus yang menjadi empunya sekaligus operatornya. Warnet ini akan tutup, jika Iyus sedang berhalangan. Salah satunya seperti yang terjadi kemarin.
Iya, kemarin itu Warnet Cincai hanya buka setengah hari. Sejak pukul 06.00 pagi hingga 12.00 siang hari. Sudah begitu Iyus tidak beribadah minggu ke gereja. Ternyata Iyus lebih mementingkan hal-hal duniawi daripada urusan kerohanian. Setelah menutup warnet (yang dengan alasan urusan keluarga), Iyus segera mengegas motor bebeknya menuju parkiran timur Gelora Bung Karno. Dari Brian The Weaboo, Iyus mengetahui ada acara Jak-Japan Matsuri. Sebetulnya juga Iyus tak begitu menyenangi hal-hal berbau jejepangan. Iyus ke parkiran timur Gelora Bung Karno tersebut, karena JK Group merupakan salah satu pengisi acara jejepangan yang sudah tiga tahun terakhir ini merupakan event jejepangan yang jualannya lumayan laris manis. Di JK Group, ada Cindy Montolulu. Karena itulah, Iyus membela-belakan diri untuk ke Jak-Japan Matsuri.
Dengan mata masih mengantuk, Iyus memperhatikan sekitar. Dari dua puluh komputer, sudah terisi enam. Belum ada bocah SD yang mampir. Murid SMA itu datang lagi. Lagi-lagi alasannya sama. Si murid SMA telat lagi dan tak boleh masuk ke sekolah (padahal dia niat sekali ke sekolah).
Pandangan Iyus teralih ke layar monitor. Iyus coba membuka YouTube. Barangkali Brian sudah mengunggah video kemarin ke kanal YouTube Brian. Ah, ternyata belum diunggah.
Sekonyong-konyong pintu warnet terbuka. Seorang perempuan cantik nan berambut panjang masuk. Iyus agak kaget. Entah mengapa jantung Iyus berdebar-debar. Langsung saja Iyus menelan saliva. Sepertinya juga si perempuan itu mengenal Iyus. Padahal Iyus merasa tidak tahu sama sekali.
Di depan meja operator, si perempuan mengacungkan telunjuk ke arah Iyus. Ujarnya, "Iyus, kan?!"
Iyus mengernyitkan dahi. "Maaf, siapa, yah?"
"Masa nggak inget?" tanya si perempuan terkekeh-kekeh. "Padahal kamu kan suka ngomen-ngomenin foto-foto aku di Facebook."
Secepat kilat otak Iyus langsung bergerak cepat. Cepat-cepat memutar momen di belakang sana. Sepertinya Iyus tahu perempuan di hadapannya siapa.
Becky, kan? Di depan Iyus ini Becky? Rebeka Tania Mandagi? Cinta monyet pertama Iyus yang menghilang tanpa kabar. Begitu muncul, Becky membawa berita tak enak. Ah, sialan. Iyus mendadak teringat dengan laki-laki Perancis itu lagi. Kembali muncul spekulasi tersebut. Iyus masih penasaran apakah Jean gay atau tidak.
"Becky, Yus. Aku Becky. Masa lupa sama teman masa kecil sendiri?"
"Becky? Rebeka Tania Mandagi?"
"Yah, ampun, sekalinya inget, yang diinget sampe nama lengkap gue. Tapi nggak usah pake Tania. Nanti dikiranya Tania yang JK Group lagi. Masih cakepan gue daripada Tania yang itu, kali. Tania yang itu sok kecakepan."
Iyus terkekeh-kekeh.
"Nih warnet yang punya lu?"
Iyus mengangguk. "Tahu dari mana?"
"Elia. Kamu kenal, kan, sama yang namanya Elia?"
"Lah, kenal juga sama dia? Dia dulu itu teman SMA aku."
"Oh, gitu. Kalau aku sih, kenal dia di bimbel gitu. Eh, ada yang kosong, nggak?"