Hari cepat sekali berlalu. Tak terasa sudah memasuki bulan Oktober di tahun 2015. Sebentar lagi juga Natal. Natal tahun ini pasti sungguh berbeda. Setidaknya untuk Iyus Kurniawan.
Eh, untuk tokoh-tokoh lainnya juga sama sebetulnya. Untuk Arik, mungkin Natal tahun ini, untuk kali pertama Arik harus menerima fakta bahwa dirinya sudah lajang. Makin jauh dari Stella. Makin tak jelas dengan Ayu. Mana Pak Andi sudah mengetahui perihal hubungan Arik dan Stella yang kandas. Dari hari ke hari, Pak Andi lumayan rajin mencomblangi anak sulungnya dengan Ayu. Arik semakin senewen setiap bertemu dengan ayahnya sendiri.
Arik sendiri sebetulnya sudah nyaman dengan Ayu. Namun, nyaman bukan berarti cinta. Hatinya Arik masih di Stella. Untuk menumbuhkan cinta ke Ayu, sulitnya luar biasa. Ayu memang tak kalah menawan. Apa daya, setiap bersama Ayu, bayangan wajahnya Stella sulit dikikis. Arik sendiri masih acap menganggap Ayu sahabat.
Sementara itu, tokoh lain merasakan hal sama dengan dua tokoh sebelumnya. Raja Panjaitan misalnya. Natal nanti jelas akan menjadi Natal berbeda dari tahun lalu. Selain sedang mempersiapkan pernikahan, keluarga Panjaitan diterpa berita kurang menyenangkan. Ibunya Raja harus mengembuskan nafas terakhir. Meninggal dalam sebuah kecelakaan di jalan. Bermula ketika ibunya Raja pergi ke Pasar Senen untuk membeli ulos. Di sekitar Pasar Senen memang terkenal macet. Kebetulan ibunya Raja kepayahan dalam membawa barang belanjaannya. Ada motor bebek mengebut dan menyerempet tubuhnya Ibunya Raja. Apesnya lagi, saat hendak coba mempertahankan keseimbangan, bajaj ikut menyelinap. Tewaslah ibunya Raja.
Oh, iya, sekarang operator Warnet Cincai tidak lagi hanya Iyus. Iyus memutuskan untuk mempekerjakan orang lain. Tentunya sudah mendapatkan persetujuan dari ayahnya, yang mana ayahnya oke-oke saja untuk mempekerjakan seseorang. Yang dipekerjakan juga teman sendiri. Adik sepupu dari teman lamanya. Namanya Jill.
Namanya Jill. Jill merupakan kependekan dari Gilbert. Nama lengkapnya Gilbert Ponda'ag. Dia adik sepupu dari Elia, teman Iyus sejak SMA. Jill sendiri yang menawarkan diri untuk bekerja sebagai operator. Meskipun demikian, tawaran itu dipicu karena obrolan antara Iyus dan Jill. Jill, saat itu, sedang main ke Warnet Cincai. Dimulai dari Iyus menanyakan kabar Elia. Berujung dengan Jill yang iseng mengungkapkan ketertarikannya menjadi operator warnet. Iyus langsung merespon ketertarikan itu dengan baik. Alhasil, Jill direkrut sebagai operator warnet di Warnet Cincai.
Apalagi, setelah Iyus pikir lebih lanjut, memang sudah selayaknya Warnet Cincai memiliki operator lebih dari satu. Terkadang Iyus pun ingin beraktivitas di luar kesibukannya sebagai seorang operator. Belum lagi, yah, seperti kita tahu Iyus beberapa kali mangkir dari kewajibannya sebagai operator warnet. Bukan mangkir. Hanya saja Iyus sering suka-sukanya sendiri. Kemarin-kemarin saja, saat seseorang berkunjung, Iyus seenaknya meninggalkan warnet. Pengunjung yang sudah selesai dan hendak membayar, kerap mencak-mencak. Beruntunglah Iyus, karena sampai sekarang ini belum mendapati pengunjung yang tidak jujur. Saking jujurnya mereka, langsung mencari Iyus hanya demi membayar tagihan internet.
Sudah ada Jill di Warnet Cincai. Iyus kini sedang berada di rumah makan Padang. Bersama dengan Bang Raja yang baru saja diterpa musibah.
"Tapi gue turut prihatin, Bang, atas meninggalnya nyokap lu," kata Iyus sambil makan nasi dengan lauk ayam gulai.
"Thank you, Yus," balas Bang Raja. Lauknya Bang Raja adalah gulai tunjang.
"Terus, pelakunya gimana?"
Bang Raja mendesah. "Mengampuni itu memang sulit, yah, Yus?!"
"Maksudnya? Lu nggak usaha nyari tahu pelaku tabrak larinya?"
"Gue awalnya pengin, tapi rata-rata keluarga besar lebih pengin diikhlaskan saja. Lagian, katanya Tulang gue, kasihan sama pelakunya. Wong cilik gitu. Apalagi kayaknya mungkin mereka emang nggak sengaja. Jalanan di Senen di sekitar jam 3-4 sore itu kan lumayan rame."
"Calon istri lu tahu? Siapa namanya?"
"Grace, Yus. Dia udah tahu, kok. Justru gue kayaknya berterimakasih gara-gara kejadian tabrak lari itu. Gue makin kerasa Grace mungkin pasangan yang tepat buat gue."
Iyus spontan tertawa.