Meskipun si empunya warnet itu Kristen, untuk hari minggu ini, Warnet Cincai libur dulu. Benar-benar libur. Sejak tengah malam hingga pukul 10.34 pagi ini. Sudah begitu, tak satu pun dari Iyus dan Jill yang beribadah minggu. Bahkan di hari minggu, walaupun keduanya Kristen, keduanya lebih memutuskan untuk memanfaatkan hari libur berharga ini demi sesuatu yang lebih penting daripada ibadah minggu. Lagi pula, Iyus yang mengajak Jill untuk bersantai sejenak di mal.
Beberapa minggu telah terlewati. Iyus dan Jill sudah berada di Mall of Indonesia lagi. Kali ini mereka datang di waktu pagi hari. Sebelumnya mereka berdua datang di waktu malam. Pasca konser JK Group yang Iyus terpaksa harus mengikuti satu pertunjukan saja.
Iyus membawa Jill menuju arena bermain yang terletak Lower Ground. Tak banyak yang berubah dari arena bermain. Wahana-wahananya masih tetap sama seperti bulan Juni yang lalu. Saat itu, ibunya Iyus masih ada, meskipun sudah bergulat dengan sel-sel kanker.
Tertawa Iyus saat melihat Jill sedang berkutat di wahana tinju.
"Cuma segitu aja?" ledek Iyus yang melihat skor Jill hanya 50.
"Coba, gih, Bang," tantang Jill yang memberikan sarung tinju ke arah Iyus. "Gue penasaran sama skor lu."
Iyus segera menerima sarung tinju tersebut. Kartu itu di-tap lagi. Samsak itu turun. Iyus bersiap untuk meninju. Begitu aba-aba selesai, Iyus meninju sekuat tenaga. Skornya lumayan. Seratus lima belas.
"Wuih, hebat, hebat. Sepuh main beda, nih." ujar Jill antara memuji dan meledek.
"Apaan, sih, pake acara sepuh-sepuhan?!" sembur Iyus nyengir.
Jill nyengir. "Makan, yok, Bang,"
"Udah laper lu?"
"Sedikit."
"Tadi juga kita udah makan bubur ayam."
"Sekalian ngomonginnya di foodcourt aja, Bang."
"Dasar!"
Terpaksa Iyus mengikuti kemauan Jill. Memang ada yang Iyus mau bicarakan. Tak hanya tentang keberlangsungan Warnet Cincai, melainkan juga tentang hal-hal lainnya. Salah satunya tentang Cindy Montolulu.
Terkait Cindy Montolulu, Iyus teringat kejadian saat itu. Saat di rumah makan Padang dekat Warnet Cincai. Saat itu Iyus mengobrol dengan Bang Raja. Bang Raja melampiaskan unek-uneknya ke Iyus. Yang salah satunya tentang mimpi Bang Raja yang mengakui didatangi arwah ayahnya. Yang karena itulah juga Bang Raja coba memaafkan si pelaku tabrak lari. Bang Raja berinisiatif untuk mencabut laporan. Kasus tabrak lari, yang menyebabkan ibunya meninggal, tidak usah diteruskan ke jalur hukum. Sesuatu hal itulah juga yang membuat Bang Raja mendesak Iyus agar lebih serius ke Cindy Montolulu.
Untungnya foodcourt itu tak terlalu ramai. Masih sekitar jam sepuluh juga. Mungkin 3-4 jam kemudian, barulah ramai.
Iyus mentraktir Jill ayam goreng. Iyus sendiri juga makan ayam goreng. Hanya berbeda di bagian tubuh. Iyus mengambil paha atas. Jill lebih menyukai. Untuk minuman, keduanya sepakat minum minuman bersoda.
Baik Iyus dan Jill duduk di dekat jendela. Pemandangannya lumayan bagus. Melihat pemandangan di sekitar Mall of Indonesia. Ada terlihat jalan layang yang sudah ramai lancar. Tidak terlalu ramai sebetulnya. Hari minggu juga soalnya.