Perlahan Rama membuka matanya menyesuaikan cahaya yang masuk di penginapannya.
Penginapannya? Bagaimana dia bisa ada di penginapan?. Bukankah tadi malan, ia mabuk berat?.
Rama memegangi kepalanya yang terasa pening saat ia berpikir. Suara erangan juga terdengar saat ia merasa kepalanya semakin pusing.
"Arghh... " erang Rama.
Kemudian dari balik pintu kamar mandi, seseorang keluar dengan balutan handuk di pinggang dan rambut basahanya, Crise terlihat tampan dan.. Segar.
"Hai pak Bos, bangunlah... Kau mabuk terlalu lama. Gimana bisa kamu mabuk separah ini, bahkan minumnya masih banyakan aku" ucap Crise terdengar meremehkan. Tapi itu tak salah, itulah memang kenyataanya.
"Ck, bagaimana kita bisa sampai di sini? Ku pikir kita bakalan nyungsep kalau kamu nekat nyetir" ucap Rama. Ia masih menengelamkan kepalanya di balik selimut tebal.
"Hais, aku mandi di laut tadi malam. Kepalaku langsung dingin" ucap Crise menceritakan. Perkataanya itu hanya di tanggapi Rama dengan deheman panjang.
Kemudian Crise bangkit dari duduknya dan berjalan kearah almari. Tempat baju mereka di tata.
"Cepatlah mandi, ini sudah mau jam 12 siang. Mau kesuatu tempat nggak?!" ucap Crise berteriak.
Mendengar itu Rama mendesis dan bangun.
"Kemana?" tanya Rama dengan suara paraunya. Mukanya masih kusut dan badannya tentu bau. Bau dengan aroma Alkohol.
"Kesuatu tempat yang sangat kau sukai. Tempat favoritmu. Surgamu" ucap Crise yang sedang menyisir rambutnya. Terdengar tawa diakhir perkataan Crise.
Mendengar itu, Rama menyerjit. Banyak tempat favoritenya. Kemana Crise akan membawanya?. Mengabaikqn itu, Rama lalu bangkit dari tidurnya dan berjalan menuju kamar mandi.
Entah kemana Sekretaris sekaligus temannya itu akan membawanya.