Pada hari Sabtu H- ke 6, suasana berada di sawah terletak di belakang kampus dan terdapat kebun pisang. Mereka memakai seragam praktik untuk aktivitas di luar ruangan dan memakai caping. Mereka mendapat bagian membajak 1 petak sawah dengan mencangkul untuk menanam padi. Raka sebagai ketua kelompok membagi tugas timnya. Raka yang akan membajak sawah. Oki yang membuat garis kotak-kotak agar tanaman padi terlihat rapi. Runa dan Maya yang menanam padinya.
"Baiklah. Aku yang akan membagi tugas kalian. Aku nanti bagian membajak sawahnya. Oki yang membuat garis kotak," jelas Raka.
"Oke! Siap bos!" jawab Oki dengan hormat.
"Runa dan Maya nanti yang menanam bibit padinya ya," jelas Raka.
"Siap!" jawab Runa dan Maya.
Mereka berdua langsung berlari untuk berteduh di gubuk. Tiba-tiba kaki Runa terperosok di got. Maya segera membantunya untuk berdiri.
"Aduh!" kata Runa.
"Hahaha, hati-hati! Bisa-bisanya terperosok," kata Maya.
"Hahaha, iya. Udah hati-hati kok. Cuma tanahnya saja yang licin," kata Runa.
Maya yang membantunya ikut terperosok juga.
"Hahaha, tuh kan apa yang aku bilang. licin kan tanahnya," kata Runa.
"Hahaha. Iya benar," kata Maya.
Oki yang melihat mereka dari kejauhan.
"Kenapa mereka kok ketawa-ketawa di got?" tanya Oki.
Raka setelah baru melihat.
"Sepertinya mereka terjatuh. Ayo bantuin mereka," kata Raka.
Raka, Oki menaruh cangkulnya dan berlari kesana.
"Bisa-bisanya kalian jatuh di got. Ayo sini aku bantuin naik," kata Raka.
Raka menarik tangan Runa sedangkan Oki menarik tangan Maya.
"Makanya hati-hati gak usah lari-larian," kata Oki.
"Iya," kata Maya.
"Kalian ada yang sakit enggak?" tanya Raka.
"Aman-aman," kata Runa dan Maya.
"Yasudah. Kalian istirahat dulu di gubuk," kata Raka.
Runa dan Maya berjalan menuju gubuk. Raka dan Oki berjalan menuju sawah yang sedang dicangkulnya.
Sesampainya Runa dan Maya di gubuk.
"Fiuh ... panas banget ya," kata Runa dengan melepas caping untuk kipas.
"Iya, panas. Haus banget," kata Maya dengan melepas caping untuk kipas.
Runa mengambil botol minuman di dalam tas.
"Nih minumannya," kata Runa menyodorkan air minuman.
Runa dan Maya setelah minum, melihat Raka mulai mencangkul sawah dibantu oleh Oki.
Raka dan Oki setelah selesai mencangkul sawah.
"Fiuh ... akhirnya selesai juga. Oki, sekalian ambilkan kayunya aku bantu membuat garis-garis kotaknya," kata Raka.
"Iya, sebentar! Aku ambilkan," kata Oki.
Oki menaruh 2 kayu panjang seukuran 1 m di batas sawah yang mereka kerjakan.
"Ini kayunya," kata Oki.
Raka yang membuat garis dengan menyamping diikuti Oki yang membuat garis berlawanan dengan Raka karena 1 petak yang mereka kerjakan berbentuk persegi panjang.
"Fiuh ... akhirnya selesai juga. Ayo Ki istirahat dulu. Selanjutnya biar diselesaikan mereka," ajak Raka setelah menyeka keringat di dahinya.
"Ayo!" kata Oki.
Raka dan Oki berjalan di gubuk membawa cangkulnya. Sesampainya di gubuk.
"Sudah selesai?" tanya Runa.