We Need Shelter

winda aprillia
Chapter #6

Chapter 6: H-2

Pada hari Rabu H- ke 2, Mereka Sudah berada di kebun strawberry. Terlihat sedang berlomba-lomba untuk memetik buah strawberry dengan extra hati-hati agar buah tidak cepat rusak. Karena pak petani mengatakan jika mereka mengumpulkan buah strawberry paling banyak akan mendapatkan sebuah hadiah.


"Wah! sejuk sekali ya saat sedang panen buah strawberry. Inilah surganya buah strawberry. Hmmmm," kata Runa menghirup buah strawberry seperti mencium aroma bunga.


"Runa, kamu sedang apa? Ayo cepat dipetik buahnya. Katanya siapa cepat dia dapat hadiah," jelas Maya.


"Oh iya aku lupa! Kira-kira diantara kita berempat siapa yang paling banyak mengumpulkannya ya?" tanya Runa.


"Pokoknya aku yang harus menang. Katanya yang menang dapat satu keranjang strawberry dan sirup strawberry," kata Oki.


"Tidak! Pokoknya aku yang harus menang," kata Maya.


Raka yang mendengar percakapan mereka hanya menggelengkan kepalanya. Raka tidak ingin ikut berlomba-lomba mendapatkan hadiah tapi dia hanya ingin menikmati panen buah strawberry dengan pemandangan yang indah membuat dia rindu akan rumah. 


Batin Raka, Bapak dan ibu semoga sehat-sehat di rumah.


Lalu Raka melanjutkan memetik buah strawberry satu persatu. 1 jam kemudian setelah selesai memetik buah strawberry, mereka berkumpul dan mendengarkan siapa yang menjadi pemenang. Maya, Runa dan Oki meributkan siapa yang akan jadi pemenang. Pak petani mengumumkan pemenangnya adalah ketua kelas. Mereka bertiga salah sangka ternyata tidak ada yang menang diantara empat orang. Setelah itu, pak petani memberitahu mereka semua mendapatkan satu bungkus buah strawberry. Mereka sangat antusias setelah mendengar penjelasan dari pak petani. Lalu mereka diperbolehkan untuk pulang. Raka mengajak 3 sahabatnya untuk bersantai dulu di tengah-tengah kebun strawberry. 


"Ayo kita ngumpul disini dulu. Aku sudah menyiapkan sesuatu," kata Raka.


Dia sudah menyiapkan sebuah matras, kompor, nesting, mie, biskuit dan susu.


"Wah! Raka memang terbaik nih," kata Maya.


"Ayo nikmati suasana disini. Santai-santai dulu saja disini. Walaupun agak dingin sedikit," kata Raka.


Raka membuat susu hangat. Tiba-tiba angin berudara dingin berhembus sedikit kencang. Maya dan Runa yang duduk bersebelahan terlihat kedinginan. Oki yang melihat mereka berdua mengeluarkan selimut kecil di dalam tasnya untuk diberikan kepada mereka berdua.


"Terimakasih Ki. Aku tadi lupa tidak bawa jaket," kata Runa.


"Iya aku juga lupa tidak bawa. Terimakasih ya sayang," kata Maya.


"Iya sama-sama," kata Oki.


Oki berjalan ke arah Raka dan duduk di sebelahnya.


Raka membagi susu hangat yang sudah jadi kepada mereka bertiga.


"Ini susunya. Sudah tahu kita akan berada di ketinggian kok gak bawa jaket," tegur Raka.


"Namanya juga lupa Ka," kata Runa.


"Iya nih wajar kalau lupa kan," kata Maya.


"Iya-iya. Kalian masih merasa kedinginan tidak?" tanya Raka.


"Sudah tidak begitu terlalu dingin karena sudah ada selimut dan susu hangat. Terimakasih ya buat kalian," kata Runa.


"Iya nih. So sweet banget mereka," kata Maya.


Oki meminum susu hangat dan dia merasa sudah lapar. Dia melihat ada mie instan.


"Raka. Ini mie nya sekalian dimasak?" tanya Oki.


"Iya," jawab Raka.


"Yasudah! Aku yang masak ya. Kalian pasti sudah lapar kan," kata Oki.


"Iya," kata Raka sambil meminum susu hangat.


"Aku bantu sayang," kata Maya.


"Tidak usah! Aku saja," kata Oki.


Lihat selengkapnya