We Need Shelter

winda aprillia
Chapter #9

Chapter 9 : H+1 | Perjalanan menuju ke rumah Oki

Pada hari Sabtu H+ ke 1, Di pagi hari di dalam hutan. Runa dan Maya terbangun dari tidurnya karena mendengar teriakkan Oki. Mereka keluar tenda dan membuka resleting tenda Raka.


"Oki kenapa Ka?" tanya Maya.


Raka yang melihat kedua sahabat sedang kebingungan.


"Tidak apa-apa. Dia cuma mimpi buruk saja," jelas Raka.


"Oh begitu," kata Maya.


"Coba dibangunkan saja," kata Runa.


"Iya," kata Raka.


"Aku dan Maya yang akan masak," kata Runa.


Runa dan Maya mulai menyiapkan sarapan pagi.


"Iya, .... Ki, Oki. Bangun Ki, sudah siang nanti kita terlambat," jelas Raka.


Oki yang memejamkan mata dan mendengar suara seperti memanggil namanya. Dia teringat dengan jam kuliahnya dan terbangun begitu saja.


"Apa? Aku kesiangan!" teriak Oki.


"Iya sudah siang. Eh belum masih jam 7 pagi," kata Raka melihat jam tangannya.


"Ah, Raka. Aku pikir kita ada jam kuliah," kata Oki.


Raka melihat Oki terlihat berkeringat.


"Kamu barusan mimpi apa?" tanya Raka.


"Mimpi? ... oh iya tadi itu mimpi. syukurlah!" kata Oki.


"Memangnya kamu tadi mimpi apa sampai teriak-teriak seperti itu?" tanya Raka.


".... Aku mimpi buruk Ka. Intinya berantakan sekali, sampai aku ingin menangis dan tidak tega melihat sesama kita dilanda kehancuran," jelas Oki.


Raka diam sejenak dan mulai mengerti. Mungkin Oki mulai mengalami perasaan trauma dengan kejadian saat ini.


"... baiklah! Lupakan mimpimu. Jangan diingat. Nanti kamu akan sedih," kata Raka menepuk pelan pundaknya.


"Iya. Aku usahakan," kata Oki.


"Ayo keluar. Mereka sudah mulai masak," ajak Raka sambil melipat sleeping bag miliknya dan milik Oki.


Oki keluar duluan, dia melihat Maya dan Runa sedang menunggu mie matang sambil minum kopi. Mereka melihat Oki yang ada di depan pintu tenda. 


"Sayang, kamu tidak apa-apa?" tanya Maya memberi kopi kepadanya.


"Iya. Aku tidak apa-apa sayang, ... hmmm aroma kopinya enak," kata Oki.


Maya dan Runa saling bertatapan pertanda untuk tidak bertanya mengenai itu lagi. Runa melihat Mienya sudah matang.


"Kita masak mie saja gak apa-apa kan?" tanya Runa.


"Iya. Nanti kalau lapar lagi makan roti saja," kata Raka yang keluar dari tenda.


"Iya. Ini kopimu Ka. Sudah agak dingin," kata Runa.


"Iya. tidak apa-apa," kata Raka.


Raka mulai minum kopinya. Runa dan Maya mulai menata tempat untuk makan mie.


"Sudah siap! Ayo makan," kata Maya.


"Selamat makan," kata Oki.


Mereka mulai sarapan bersama-sama. Setelah selesai sarapan, mereka berkemas merapikan semua alat-alat camping. Raka terlihat sedang membuka peta, dia meletakkannya di tanah. Maya, Oki dan Runa mulai melihat peta itu. Raka sedang menjelaskan posisi mereka ada di perbatasan.


"Kita ada disini, tujuan kita ada di Solo. Disini," jelas Raka dengan menunjuk arah peta.


"Masih jauh ya," kata Maya.


"Iya, masih melewati beberapa kabupaten lagi," kata Runa.


"Kita pasti lewat Daerah Istimewa Yogyakarta kan. Mampir dulu ke sanalah ya," ajak Oki.

Lihat selengkapnya