Waktu menunjukkan pukul 05.00 WIB, alarm mereka berbunyi saling beriringan. Mereka bergegas bangun, membuat sarapan cukup dengan roti dan kopi. Setelah itu memasukan semua barang-barang di dalam mobil dan kini Runa yang akan menggantikan Raka untuk menyetir mobil.
Tidak terasa berjam-jam waktu menunjukkan sudah siang hari perjalanan mereka melewati beberapa kabupaten. Kini perjalanan mereka sampai diperbatasan antara Jawa Timur dan Jawa Tengah. Perjalanan mereka sangat lancar tidak ada halangan. Tiba-tiba mobil Raka seperti akan mogok, mungkin karena sudah waktunya mengganti oli mobil.
"Kenapa Run?" tanya Raka.
"Itu mobil kamu seperti mau mogok," jawab Runa.
"Oh mungkin sudah waktunya ganti oli. Sini tuker tempat duduk," kata Raka.
Mereka tukeran tempat duduk. Kini Raka yang menyetir mobil. Dia menyetir sambil melihat apakah ada bengkel yang buka. Beruntungnya di depan ada bengkel baru dibuka. Raka ingat 2 sahabatnya yang berdarah Tionghoa, dia melihat keduanya memakai jaket dan celana panjang.
"Runa dan Oki tutupi wajah kalian dengan selendang hitam itu ya, buatlah seperti kalian sedang memakai jilbab," kata Raka.
"Bagaimana sudah kan?" tanya Runa.
"Iya," kata Raka.
Terlihat Raka keluar dari mobil mengobrol dengan bapak yang baru membuka bengkel.
"Kamu terlihat cantik memakai jilbab Run," kata Maya.
"Iya kah," kata Runa.
"Sayang, kalau aku bagaimana?" tanya Oki.
"Ssst, coba bicaranya dengan suara cewek," bisik Maya.
"Seperti ini? Bagaimana? Sudah?" tanya Oki dengan mengubah suara cewek.
"Iya hihihi," bisik Maya.
Runa menahan tawa melihat tingkah laku Oki.
Bapak bengkel setelah mengganti oli mobil dan mengisi ban mobil atas permintaan Raka. Setelah itu dia membayar dan masuk ke dalam mobil.
"Sudah. Waktunya kita berangkat," kata Raka.
"Selendangnya boleh dibuka?" tanya Oki.
"Jangan dulu. Takutnya nanti ada yang melihat. Sudah mulai banyak orang berlalu-lalang," jawab Raka.