Beberapa jam kemudian waktu sudah menunjukkan pukul 4 pagi. Terdengar suara ibuk memanggil mereka.
"Dek, adek, ayo bangun sudah jam 4 ini," kata ibuk.
"Buk, sepertinya mereka sangat kelelahan," kata bapak.
"Iya pak, mereka anak-anak mahasiswa buru-buru datang ke Jakarta mungkin ada yang perlu dilakukan. Makanya kita harus membantu mereka pak," kata ibuk.
"Iya buk," kata bapak.
Mereka akhirnya terbangun setelah dibangunkan oleh ibuk itu.
"Maaf buk kita baru bangun," kata Raka.
"Iya dek tidak apa-apa," kata ibuk.
"Kalian nanti minta diturunkan dimana dek?" tanya bapak.
"Kalau boleh kita turun di dekat gedung DPR pak," jawab Raka.
"Baiklah," kata bapak.
Mereka mengemasi semua tenda dan alat-alat masak. Perjalanan mereka kurang 4 jam untuk sampai ke gedung DPR. Mereka tertidur kembali karena angin pagi sangat dingin.
Waktu menunjukkan pukul 07.30 WIB, mereka sudah bangun karena matahari sudah terlihat dan turun dari pick up. Mobil pick up tidak bisa masuk karena ada batasan kendaraan yang boleh masuk di kawasan tersebut.
"Maaf ya dek, kita tidak bisa masuk terlalu dalam," kata bapak.
"Iya pak, tidak apa-apa. Terima kasih banyak bapak ibuk sudah mengantar kita sampai kesini," kata Raka.
"Iya dek, semoga apa yang kamu harapkan tercapai ya dek. Aku tahu tujuan kalian demi negeri ini," kata ibuk.
"Iya buk, terima kasih banyak. Hati-hati ya buk pak," kata Raka.
"Dadah, hati-hati ya buk pak," kata Maya.
Mereka sangat senang dengan apresiasi yang diberikan oleh ibuk dan bapak itu. Mobil pick up pergi menjauh meninggalkan mereka.
"Baiklah waktu kita kurang 30 menit lagi dan jarak kita dengan gedung DPR cukup dekat kalau kita naik kendaraan. Berhubung tidak ada kendaraan kita harus berlari. Kita akan menyamakan lari kita dengan Oki. Oki tolong agak dipercepat ya nanti larinya," jelas Raka.
"Oke! Aku usahakan," kata Oki.
"Kamera dan DVD mana?" tanya Raka.
"Ini," kata Oki.
"Aku yang bawa semuanya. Semua barang yang tidak dibutuhkan tinggalkan saja dipinggir. Taruh saja dibalik pohon itu. Apa yang terjadi disini. Aku yang merekamnya. Ayo sekarang," kata Raka.
Mereka berlari dan Raka yang ada dibelakang sambil merekam. Mereka melihat di depan sedang ada keributan.
"Ayo belok kesini," teriak Raka.
"Bagaimana, kita harus lewat mana? Dimana-mana ada keributan," tanya Runa.
"Sebentar! Kalian pernah lihat jalan pintas?" tanya Raka.
"Jalan pintas? ... oh aku tahu. Itu dibelakang gedung DPR ada pagar yang bisa dilewati. Disitu ada gang kecil," jelas Oki.