We Never Know

Tanya Fransisca
Chapter #1

Pertama

28 Juli 1997

Suara tangisan bayi memenuhi 1 ruangan panjang yang berisikan bilik-bilik kecil lainnya yang hanya ditutupi oleh tirai hijau besar. Satu tangisan bayi yang hadir tapi disambut sukacita oleh setiap orang yang ada dalam ruangan itu. Debaran bahagia menantikan bayi mereka yang juga akan segera lahir atau bahkan memberikan selamat langsung dengan menghampiri sang keluarga yang sedang berbahagia.

"Selamat, Ibu, bayinya perempuan." seorang bidan memberikan bayi yang baru lahir itu ke dalam pelukan sang ibu. Sangat kecil dengan lendir dan darah yang masih menempel di kulitnya. Bak benda yang sangat rapuh sang ibu mengembalikan bayi itu ke pelukan sang bidan.

"Kau hebat, sayangku." Tidak lain tidak bukan adalah sang suami yang mencium puncak kepala sang istri.

"Sekarang kebahagiaan kita sudah lengkap, bukan?"

Sang suami mengangguk kecil.

Di seberang bilik mereka terdengar pasangan lain yang juga sedang berjuang untuk melahirkan bayi mereka. Tahun itu keadaan ekonomi semakin memburuk, sebelum memuncaknya di tahun 1998 sudah banyak yang merasakan dampak dari hal itu di tahun 1997 karena banyak keluarga yang memilih bersalin di rumah bidan, tidak lain hanya untuk menekan biaya yang ada.

Lihat selengkapnya