"Selamat datang untuk kalian berdua dan aku ucapkan selamat karena sudah bergabung dalam keluarga penerbitan ini." Penyambutan kecil-kecilan dilakukan pagi itu, 10 orang sudah termasuk dengan Sasa dan satu orang lagi yang berhasil lolos juga berada di ruangan besar yang di isi oleh bilik-bilik meja yang tidak mempunyai konsep itu. Tidak bisa disebut diberantakan juga, tapi sepertinya butuh beberapa waktu untuk memikirkan apa sebenarnya konsep dari susunan meja yang tidak terstruktur tersebut.
"Ada 3 orang Editor senior di sini, 3 bagian marketing dan 2 orang lagi asisten editor. Kalian berdua juga akan menjadi asisten editor di sini. Editor senior kalian ada di sana." Kepala editor menunjuk seorang wanita dengan rambut keriting mekar dan kacamata kotak besar yang mejanya berada di tembok tepat di tengah jendela yang lebar sepanjang tembok. Susunan ruangan ini memang harus ditelaah lebih jauh. "Aku yakin kalian bisa lebih satu dengan yang lain seiring berjalannya waktu."
"Baik Pak! Kami akan bekerja dengan keras!" seseorang berseru dengan penuh semangat dan tentunya itu bukan Sasa.
"Aku suka semangatmu, siapa namamu tadi?"
"Karen, pak!"
"Aku harap kau juga bersemangat seperti itu Sandria."
Sasa memaksakan senyumnya, "baik, pak, akan saya lakukan."
"Kalian bisa mulai bekerja," Kepala editor hendak kembali ke ruangannya, "Ah! Tunggu! Sandria, ikut denganku ke kantor sebentar."