"Lo masih marahan sama Sasa, Ra?"
"Ngapain bahas gituan? Kita lagi kerja, Karen."
Karen melihat jam tangannya, "ini udah jam 11 malam dan lo bilang ini masih jam kerja?"
Ara bergeming dan tetap fokus pada laptopnya. Karen yang tidak sabar langsung menutup laptop Ara.
"Belom gua save!"
"Nggak akan ilang juga datanya, santai dong!"
Ara menghempaskan tubuhnya ke sandara bangku di cafe mereka bekerja.
"Kebiasaan deh lo, selalu pake pekerjaan buat ngalihin masalah lo."
"Ya terus lo mau gua ngapain?"
"Ya selesain dong, Ra, masalahnya."
Ara membuang nafas lagi, "Kalau emang segampang itu udah gua lakuin dari kemarin."
"Lo tinggal putusin, Sasa. Apa susahnya?"
"Apa? Putusin gua?" Ara dan Karen menoleh bersamaan ke belakang dan Sasa sudah berdiri dengan penampilannya yang sangat kusut tidak seperti Sasa pada biasanya.
"Sa, lo salah paham," Ara langsung bangun dari duduknya dan menghampiri Sasa yang masih berdiri mematung menatap Karen di depannya.
"Apa maksud lo?" tanya Sasa tepat ke Karen.