"Lo udah lakuin hal yang bener, Ra." Karen memberikan segelas teh hangat untuk menenangkan Ara. Masih di Cafe yang sama, Ara hanya duduk dan menundukkan kepalanya.
"Ra, lo nggak salah," Karen mencoba menenangkan Sasa. "Kalau Sasa memang jodoh lo, dia nggak akan pergi jauh, pasti akan kembali. Tapi sebelum itu, lo dan dia harus sama-sama mengobati diri kalian dulu."
"Gua ninggalin Sasa dan gua nggak tahu apakah dia bisa,"
"Ara, kehadiran lo buat Sasa justru akan semakin buat dia nggak bisa dewasa dan selalu bergantung."
"Lo nggak tahu apa-apa, Karen! Lo nggak tahu apa yang dialami Sasa." Ara mempertegas ucapannya.